Gosip panas terbaru ada di sini

July 01, 2011 Amy 16 Comments

Bicara soal gosip, seorang biang gosip alias bigos paling suka ngomongin gosip terbaru paling panas. Ini pembicaraan paling menyenangkan baginya kalo lagi ngumpul-ngumpul.

Di buku HIKMAH DARI LANGIT yang ditulis ustad Yusuf Mansyur dan Budi Handrianto disebutkan cerita gosip itu ibarat membuka aurat orang lain. Tanpa disadari dia menyumbangkan pahala bagi yang diomongin. Yang menimpali juga ikut menyumbang pahala, sekalipun tidak kenal  Saat di akhirat, seorang yang sering digosipin akan melihat banyak pahala yang dia merasa tidak melakukan amalannya, lalu akan dijelaskan itu adalah pahala dari orang-orang yang membicarakan kekurangannya untuk menghina atau mentertawakannya tanpa dia sadari. Tapi di buku ini juga dijelaskan, ngrasani (baca : ngomongin orang lain) dibolehkan untuk kebaikan. Yaitu menyebutkan kekejian penguasa, rusaknya akhlak, salahnya ahli mengada-ada.

Di tulisanku kemarin, aku menulis ada blog yang menyebutkan kekurangan orang lain untuk dijadiin bahan tertawaan. Aku beberapa kali membaca rekomendasi yang menyatakan blog ini inspiratif banget, lucu. Barusan aku mencoba membaca lagi, ternyata nulis kekurangan orang lain jarang kok. Malah sekarang sedang mengangkat topik lain. Topik ini pernah dikirimkan lewat e-mail oleh temenku dan aku membacanya dengan prihatin, sedang abege ini ngebahasnya sambil ketawa-tawa. Tentang lambang dunia kejahatan. Maaf  ya dik, sudah ngrasani blognya. Hati-hati nulisnya ya...

Berdasarkan pengalamanku, gosip itu memang dekat ke arah fitnah. Soalnya pernah aku mendengar gosip panas tentang aku gak cuman satu, tapi bertubi-tubi yang akhirnya sampai ke aku lagi. Dan cerita itu memang jadi banyak gak benernya. Ada kecenderungan penggosip tidak mempedulikan tentang kebenaran cerita itu, terus nanti disampaikan ke orang lain dibumbui lagi biar tambah panas. Para bigos merasa hebat kalo sudah menyampaikan gosip panas terbaru.

Kita tidak bisa menghindari gosip panas dari sekeliling kita, aku juga, paling tidak kita berusaha menghindari. Ada perbedaan antara ngegosipin orang dan memberi contoh akhlak buruk agar tidak ditiru yang lain. Akhirnya kembali kepada niat kita bercerita untuk apa. Masih bingung? Ya sudahlah, kita berdo'a saja semoga mendapat kebaikan dunia dan akhirat...

16 comments:

  1. lucu liatnya... mbak bilang ga baik ngomongin kejelakn orang di blog orang. tapi mbak sendiri?:(
    ckckck...


    kalo menurut saya sih, biarin aja. itu hak mereka. blog mereka. kita nikmatin aja apa yang ada.

    ketika kita ikut tertawa membaca postingan mereka yang menurut mereka gimana gitu,pada intinya sama looh kayak kita menertawakan pelawak di tv.

    anggap aja ketika kita membaca dan tertawamembaca postingan mereka yang menertawakan kejelekan orang, kita sedang menonton sebuah avara komedi

    bawa santai saja, mbak.jangan diambil serius. tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. biarkan semua itu. biarkan mereka yang menanggung.menurut saya juga, apa yang mereka lakukan masih wajar sih.

    ReplyDelete
  2. Nuel, masih gak ngerti ya. Sudah panjang lebar aku menulis semua tergantung niat. Kalo belum ngerti ya sudahlah. Aku sendiri udah gak nyari popularitas kok. Kalo banyak blogger baru gak minat baca di blog aku aku gak mempermasalahkan. Komentar yang gak paham maksudku ya sudah, aku hanya menawarkan wacana yang aku ketahui. Hiduplah dengan damai, gak usah marah-marah. Yang paham kasih tau yang belum paham. Kalo masih belum paham, mau gimana lagi...

    ReplyDelete
  3. saya suka jengah kalo denger orang ngegosip..

    ReplyDelete
  4. wah, siapa thu si empunya blog yang suka ngegosip??? aku ya? :(

    ReplyDelete
  5. wallahu a'lam bisshawab..
    yang buruk memang membicarakan kejelekan orang lain, tapi kalo membicarakan pengalaman sendiri (fakta) dizolimi orang boleh kan?. dengan tujuan supaya yang lain bisa berhati2..

    ReplyDelete
  6. @ Rian, kita gak akan tau dampak gossip sampai kita merasakan sendiri digosipin sampe dimusuhin banyak orang

    ReplyDelete
  7. @ Aina, membicarakan orang lain sah-sah saja bila ada hikmah yang bisa diambil dari situ. Kalo gossiper cenderung cerita untuk ngejatuhin orang lain, makanya mereka udah gak peduli dengan fakta lagi, suka dibumbuin

    ReplyDelete
  8. @ Gaphe, sulit juga ya. Sebetulnya kejadian yang menimpa aku itu banyaaaak, udah banyak yang aku hapus tulisan supaya gak ada yang salah terima. Prosesnya kan kita berusaha ngeliat masalah lebih bijak. Di blog adik imut ini dia nunjukin lambang-lambang konspirasi kejahatan. Soal konspirasi bicaranya di gerakan bawah tanah aja deh, buat yang open mind.

    ReplyDelete
  9. Nah tu dy... klo bukan fitnah ghibah... setidaknya postingannya sbg pengingat utk bisa menjaga sikap dari gosip...

    saya pun berusaha untuk menghindari sikap tersbut. mudahan tuhan dengar...

    aq ikut nimrung ya mba...

    ReplyDelete
  10. ketika orang bergosip... dan..kita tidak berlaku seperti yang mereka gosipkan.. nyante..aja...wae..lah..he.he.he...

    ReplyDelete
  11. infotainment termasuk gossip ya, tapi malahan laris di mata pemirsa

    ReplyDelete
  12. @ Taufik, yaaah... Manusia hanya bisa berikhtiar

    ReplyDelete
  13. @ Fajar, gak mudah untuk nyantai, apalagi belakangan dimusuhin berjamaah. Butuh waktu untuk menenangkan diri, hehehe... Pelajaran hidup sangat berhargah. Butuh waktu untuk menenangkan diri, hehehe... Pelajaran hidup sangat berharga

    ReplyDelete
  14. @ Joe, ada tayangan karena ada pasar. Nanti pas bulan puasa formatnya pasti beda, liat aja deeh. Hanya sekelompok minoritas yang berusaha hidup lurus sesuai ajaran Islam. Kebanyakan memang gak mau tau, sibuk cari uang dan bersenang-senang. Mereka merasa dirinya baik, tapi kalo diingatkan hal akhirat menghindar

    ReplyDelete
  15. Bingung mo komen apa...tapi aku ngerti kok maksudmu...Biar Allah saja lah yng menilai apapun pekerjaan yang kita lakukan ataupun yg orang lain lakukan...

    ReplyDelete
  16. Ramadhan adalah momentum tepat untuk menyuguhkan sikap God-sentristik, yaitu kemampuan untuk menjadikan semua urusan berpangkal dan berujung pada Tuhan; karena Tuhanlah manusia melakukan sesuatu, dan untuk Tuhan pula manusia melakukan sesuatu itu

    ReplyDelete