Bicaralah kebenaran meskipun itu pahit

April 06, 2011 Amy 19 Comments

Saat aku balik ke Jogja, Juli 2010, ada sobatku kasih aku guru mengaji privat. Memang karena pas saat reuni temenku di Jogja ini mendengar aku belajar Islam secara mendalam di Bogor. Dan karena pindah ke Jogja, Alhamdulillah gak lama aku udah dapat gantinya.

Dan secara aneh (menurutku sih) aku banyak dapat kejadian gak masuk akal. Misalnya diblokir secara beruntun di Facebook oleh teman-teman yang tadinya akrab. Saran salah satu mereka, kalo nulis status Facebook jangan ekstrim yang berat-berat.

Tulisanku di wall dan komentar di status mereka yang aku anggap biasa-biasa aja, ternyata sangat menggelisahkan mereka. Dan kayak di acara Take Him Out, lampu mati dengan cepatnya.

Saat lampu yang ke sekian mati, aku berhari-hari gemeteran. Dan akhirnya aku memutuskan menulis catatan di blog (bukan yang ini), dari keyword Ridho Allah.

Dan memang ada hadits menyatakan bahwa, awalnya orang yang mencari ridho Allah akan dijauhi teman-teman. Kayak disaring aja, hanya teman-teman tertentu yang tetap mau berteman dengannya.

Ketemu orang silih berganti, dan banyak yang entah apalah istilahnya aku gak tau, sepertinya mereka takut padaku. Takut diceramahin kali. Ada sobatku ngomong, mbok kalo bicara jangan berat-berat.

Dan aku belajar untuk memilah, kapan bicara "berat" dan "ringan". Masih proses belajar sih.

Efek dari mati lampu pemblokiran di Facebook itu buatku cukup dahsyat. Aku banyak lupanya kejadian sebelum aku pindah Jogja. Aku kayak orang linglung. Dan sekarang seperti orang baru lagi, belajar hidup lagi dengan kepribadian yang berbeda.

Baru tadi aku mendengar perkataan pembicara di acara Iqro' Trans TV yang mengatakan bahwa, bila Allah ingin menjadikan seseorang jadi kekasih Allah, maka diberikan ujian yang berat. Bila bisa melewati ujian dengan sabar maka ditinggikan derajatnya. Sebaliknya, yang menjalani hidup dengan mudah tapi tidak mensyukuri dengan banyak beribadah maka dilaknat Allah. Syarat diterimanya amal ibadah ada dua yaitu ikhlas dan sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Mohon maaf, bila kali ini bicaranya topiknya "berat" (kata temenku sih, menurutku biasa-biasa aja". Aku memang merasa bicaraku kurang menyenangkan untuk orang tertentu, masih bisa belajar untuk bicara lebih hati-hati. Ada salah satu poin dari hadits yang menyatakan "bicaralah kebenaran walau itu pahit". Tapi tentu saja, aku berusaha tidak banyak menyakiti hati orang lain.

Sebagai orang yang baru belajar memperdalam ajaran Islam, mohon dimaafkan kalo aku banyak salah dalam menulis yah...


Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:
(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada dibawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan la haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah (70 beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”


Aisyah menuliskan kepada Mu'awiyah
"Sesungguhnya barangsiapa yang mencari keridhoan manusia dengan mendatangkan kemurkaan Allah maka Allah akan murka kepadanya dan akan menjadikan manusia juga marah kepadanya, dan orang yang memujinya akan berubah menjadi mencelanya. Dan barangsiapa yang mencari keridhoan Allah meskipun mendatangkan kemarahan manusia maka Allah akan ridho kepadanya dan akan membuat mereka ridho kepadanya".

19 comments:

  1. saya juga kenal banyak orang yang pengetahuan agamanya bagus mb. di kampus dan di luar kampus. tapi itu tidak menjadikan mereka dijauhi....karena mereka tahu caranya behave ke orang lain.

    kalau sampai banyak yang menjauhi kita (termasuk memblokir di FB) mungkin itu pertanda ada yang salah dengan cara kita. dijadikan bahan intropeksi aja mba' agar tidak melakukan kesalahan yang sama terus berulang-ulang.

    yang menjadi masalah bukan pada kebenarannya. tapi mungkin pada cara penyampaiannya. Or, mestinya mb ami yang lebih tahu.

    sebelum sibuk membela diri, mending intropeksi dulu. adakah yang salah selama ini....?? put your knowledge into an action! niat baik tanpa disertai pengertian bisa mengakibatkan kebencian.

    "you are what you do that defines you. Not what you underneath"

    ReplyDelete
  2. Emang sich .... utk melakukan kebaikan perlu kesabaran, sesuatu yg cemerlang melalui proses yg panjang, lihat aja sebuah berlian utk menjadi "berlian" dia mengalami pengasahan yg panjang dan itu menyakitkan bagi sebongkah batu itu. Tapi dgn kesabarannya dia menjadi batu yang luar biasa mahalnya.

    Orang2 sering menulis status yg tak terllau berat, tapi bukan berarti kita tidak boleh menulis sesuatu yg bermakna dan bermanfaat, hari ni aja aku buat status di wallku begini : ~ Betapa Allah sangat menyayangi kita, setia mendengarkan apa yang kita pinta. Dan selalu memberikan "yang terbaik " untuk kita.
    Sesungguhnya Allah tidak pernah mendzalimi hamba Nya ~

    OK .... jgn pernah menyerah ya ...

    Btw ... makasih ya telah berkunjung dirumahku

    ReplyDelete
  3. @ Huda, wow, komentarmu panjang dan tajam. Ma kasih atas masukannya.

    Ada hal perlu dicermati Huda, mengambil hikmah dari ujian hidup. Kalo aku gak diblokir, aku gak akan nulis blog ini dan kenalan dengan penulis yang tajam isinya kayak kamu.

    Blog ini benar-benar kayak bojoku Huda (abis gak ada yang lain yang diurusin). Hal yang pertama aku kangenin dan buka kalo aku pulang kerja. Waktu Merapi meletus aku sering ngeloni blog, ketiduran dengan laptop masih menyala.

    Tentunya blog untuk mendekatkan diri pada Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam...

    ReplyDelete
  4. @ Mbak Sukma... Aku jadi anggota FBY ya mbak. Ntar tak follow FBnya... Sudah memenuhi kan syaratnya jadi anggota FBY?

    ReplyDelete
  5. InsyaAllah nanti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik mbak.
    Ada sabda dari Rasulullah SAW yang berarti, "Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing. Maka berbahagialah orang yang diasingkan." (HR Muslim, At-Tirmizy, Ibnu Majah, At-Tabarani)

    ReplyDelete
  6. tajam lebih baik mba'... at least ini masukan dari saya buat mb...

    sebenarnya saya lebih sering membiarkan orang lain belajar dari pengalamannya sendiri. saya tidak merasa cukup bijak untuk memberi orang lain masukan. Dan saya sendiri lebih enjoy belajar dari pengalaman saya sendiri.

    tapi yah, daripada kejadian di FB terulang lagi, mending mb ami tak kasih tahu secara frontal gini. Jangan sampai teman2 blogger mb berakhir seperti teman2 mb di FB.

    have fun!
    tunjukkan bahwa menjadi muslimah yang taat itu menyenangkan--alih alih menunjukkan yang sbaliknya. selamat berproses.....

    ReplyDelete
  7. dimaafkan mbak, setiap orang nilainnya beda2 sih mbak.
    secara saya sendiri belum pernah ngobrol 4 mata dengan sampean, saya belum bisa menilai terlalu banyak ...

    ReplyDelete
  8. Truth may hurt sometimes. Nevertheless, we need to remain truthful even if it means
    going against your loved ones. May ALLAH grant us the courage.. amin...;) semangat mbak..

    ReplyDelete
  9. @ Huda, gak frontal kok. Biasa-biasa aja. Ada kisah di balik pemblokiran yang gak bisa aku ungkapkan di sini. Hahaha...

    Aku cuman lega aja kok, bagaimanapun juga setiap orang itu berbeda pendapat. Kontraversi pasti ada, yang penting bagaimana mensikapinya. Tetap menjalin silaturahmi dengan baik...



    Bertubi-tubi dihadapkan pada orang yang berlainan karakter dan masing-masing merasa benar bikin aku kaget banget, dan kebingungan.

    Tapi akhirnya dengan curhat panjang dengan guru ngaji, mencoba meluruskan sikap yang sebelumnya salah... Masih untung kamu gak ngeliat aku mondar

    ReplyDelete
  10. Mondar mandir sambil istighfar... Dikatain bercandanya garing. Jadi uneg2ku tertumpah di blog ini..

    ReplyDelete
  11. baru bisa mampir saya mbak.....(gak nanya)hehehehe
    sama-sama mbak lita sebagai manusia tidak luput dari yang namanya salah..... tetap se3mangat :)

    ReplyDelete
  12. Di dunia maya kan ada netiket, asal ga melanggan netiket seharusnya ga masalah mo nulis status kek apapun.

    ReplyDelete
  13. Setiap orang punya sudut pandang yang berbeda, berdasarkan pada apa yang diyakininya.
    Setiap orang punya pengalaman yang berbeda pula, dan itu yang membentuk kepribadian seseorang saat ini.
    Aku yang sekarang pasti beda dengan aku 2 atau 3 bulan ke depan, karena pengalaman pasti mengajarkan padaku banyak hal.
    Setidaknya, aku ingin menjadi jauh lebih baik setiap harinya dan aku ingin kehadiranku memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain.

    ReplyDelete
  14. kalo saya mah berpikir universal aja. kalo temenan, mau dia gimana cara ngomongnya, apa yang dia omongin, kita harus terima. resapi baiknya, buang buruknya.

    saya malah suak melihat orang yang kayak mbak. yang taat banget dengan agama. semoga saya bisa kayak gitu nanti.

    dan selamat. mungkin mbak udah melewati satu latihan tuhan. dan derajat mbak udah naik 1 tingkat. :)

    ReplyDelete
  15. Jika memang seseorang bersedia untuk berdiskusi, maka saya rasa pesan-pesan yang sedikit agak berat-pun tidak masalah :).

    Hanya saja mungkin bahasa penyampaiannya yang perlu lebih "merakyat", atau mungkin kalau untuk generasi muda sekarang - lebih "gaul" katanya.

    ReplyDelete
  16. dimana-mana pro dan kontra itu selalu ada mbk, tinggal kitanya bagaimana menyikapi itu. tp, aku suka sama wejangan mbk, byk pesan yg aku dapet. thanks mbk udh berbagi:)

    ReplyDelete
  17. demikian memang mbak saya juga mengalami hal yang sama.... sahabat yang paling baik adalah sahabat yang juga mencintai Allah... begitulah, ada seleksi alam tertentu yang diberikan Allah untuk kita..

    demikian cinta Allah kepada kita... dan hari ini saya melangkah ke posting ini pasti juga karena bimbingan Allah.. mari berbagi ilmu dalam kasihNya mbak :)

    ReplyDelete
  18. mbak kog kejadian hampir sama dengan yang sedang saya alami yah.
    semoga dengan membaca tulisan ini serta tulisan komentator dibawahnya saya bisa belajar lebih banyak lagi, bagaimana ber sosial dengan jujur tapi tidak menyakiti.

    ReplyDelete