Adjie Massaid meninggal di usia 43 tahun
Akhir-akhir ini aku sering ketinggalan berita di TV. Tau Adjie Massaid meninggal malah dari status adikku kira-kira gini "Innalilah wa innailaihi rojiun, Adjie Massaid. Gaya hidup sehat tidak menjanjikan umur panjang (mengingat kematian, mengingat kita akan kembali ke Rabb)."Umur Adjie Massaid beda tipis sama aku. Jadi ya, memang akhirnya jadi perenungan juga. Aku pernah membuat tulisan renungan tentang kematian yaitu di postinganku berjudul Saat ajal menjemput khusnul khotimah atau su'ul khotimah dan Jika aku mati ikhlaskan aku dengan senyuman.
Semua orang ingin agar saat meninggal baik mendadak saat masih muda atau memang saat sudah lanjut usia akan berada di tempat terbaik di sisi Allah. Masalahnya apakah kita sudah berusaha untuk menggapai itu? Ini salah satu tulisanku dari Notes di Facebook
B 177 AQ
(10 Agustus 2010 di SMP SMA Budi Mulia Dua Yogyakarta, Pak Amien Rais bercerita salah satu sahabat beliau, Pak Moelyoto menggunakan plat nomor B 177 AQ di mobil Mercedesnya yang maksudnya adalah Al Qur'an Al Baqarah ayat 177. Di ayat tersebut digambarkan ciri-ciri orang yang bertakwa)
لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu adalah suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dari dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."Allah berfirman
تَرَى الظَّالِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا كَسَبُوا وَهُوَ وَاقِعٌ بِهِمْ ۗ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي رَوْضَاتِ الْجَنَّاتِ ۖ لَهُم مَّا يَشَاءُونَ عِندَ رَبِّهِمْ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. (QS. Asy Syuura : 22)