Berubah profesi atau merangkap profesi?
Dari blognya Tukang Colong, ada kalimat begini "Tolong garis bawahi disini, pekerjaan anda bisa berubah lebih cepat dari yang anda kira! Kayak aku, dari guru les-> penjemput anak -> Pengasuh bayi".Aku juga mengalami hal yang sama tuh. Sebetulnya sih aku mengasuh anak-anak berumur kurang dari 4 tahun yang di Baby Day Care (BDC). BDC ini ada di lantai dua playgrup. Jadi bila sudah cukup untuk sekolah di playgrup, mereka akan disarankan untuk sekolah saja. Kalo sekolah seminggu 3 hari, sedangkan di BDC seminggu 6 hari.Boleh juga seorang murid pas jadwal tidak masuk sekolah dititipkan di BDC.
Ceritanya ada seorang anak berumur 2 tahun lebih yang di rumah suka mengamuk. Ibunya heran, kalo di sekolah jadi nurut. Rambutnya sudah panjang, poninya nutupin mata. Aku tanya ke ibunya, kenapa tidak dipotong, katanya sudah dicoba ke salon 4 kali tapi ngamuk, soalnya gak nyaman dengan orang asing. Ibunya sendiri kewalahan pernah gak mau disisir kalo ke sekolah. Pokoknya lonjak-lonjak sambil marah-marah gitu.
Setelah minta ijin sama ibu anak ini, akhirnya pas di BDC poninya dipotong. Sukses ternyata, sama sekali gak ngamuk. Sambil ketawa-ketawa, bu guru senior bilang, wah, jadi guru anak balita memang mesti merangkap profesi ya. Jadi perawat kalo anaknya sakit, jadi tukang cerita, terakhir juga jadi tukang potong rambut....
Wah wah.. Musti sabar ya bu guru.. :D
ReplyDeletejyahh.. ternyata ga cuma saya aja..
ReplyDeletetapi saya salut dengan kesabaran mbak. :D
hahaha...
ReplyDeletepasti tantangannya beda ya, kalau menghadapi Balita? tapi setiap pekerjaan memang selalu ada tantangannya sih
intinya kalo emang kerja untuk anak-anak memang harus jadi sahabatnya anak-anak.... bener-bener harus sabar.... hehehhe
ReplyDeletepengen juga di asuh ama bu guru amiiiii
ReplyDeletekatanya kegiatan ini bikin awat muda loh bu..
ReplyDeletetidak banyak org yg tahan sama anak kecil. hanya org2 terpilih
ReplyDeletedan saya bukan salah satu yg terpilih...
ReplyDeletetp yg memilih :D
Bergaul dengan anak2 maka kita juga harus menjadi anak2 dan masuk ke dunia mereka. Demikian juga kalau kita bermain dengan bayi, ya menyesuaikanlah...
ReplyDeletewiii anak2...
ReplyDelete:)
saya suka liat anak2.. :D
*belum nikah padahal T,T
btw, naluri keibuan mbak udah terpancar sejak dini..
ReplyDeletelanjut terus mbak.. :)
@ Kimsanada, sabar itu sebetulnya keharusan tiap manusia...
ReplyDelete@ pak Is, sabar luar biasa enggak juga. Ini terapi keikhlasan tepatnya, biarpun kadang rewel tapi bukan dianggap beban, malah tantangan. Biasanya hanya di awal2 anak masuk. Setelah beberapa minggu mudah diatur kok...
@ Tukang Colong, salut loh, kesabaran bisa ditulis jadi lucu. Baru satu jam di publish langsung penuh dengan komen, wow...
boleh donk, kapan-kapan saya diceritain pake boneka dan dipotong rambutnya. hahaha
ReplyDeleteterimakasih sudah membaca Kala Hujan (2) dan meninggalkan jejak di laman saya. bila berkenan, silakan baca bagian pertamanya atau mampir ke blog sya yang lain :)
ReplyDeletekayaknya blog ni wajib dikunjungi oleh para calon ibu...mantep share ilmu mbak...sip..siip..
ReplyDeletemengajar anak kecil memang bikin gemas, krn tingkah laku mereka sedang aneh-anehnya :D
ReplyDeleteMungkin anaknya merasa nyaman di BDC, beda dengan yang di rumah. Ortunya galak kalee... :D
ReplyDeleteSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
anak-anak memang menyenangkan:)
ReplyDeletesaya juga punya murid2 yang masih TK, dan akhirnya sayapun merangkap jadi pengawal mereka ke kamar kecil:(
Wah..salut deh sm mbk, mbk orgnya sabar sekali.
ReplyDeletesalam kenal
@ Huda, tantangan yang menyenangkan sih kalo anak2. Repotnya kalo anaknya banyak... Mereka sukanya lari-lari sambil teriak-teriak aja kalo tidak diatur
ReplyDelete@Noeel, kesabaran itu sebetulnya wajib dimiliki semua orang. Juga ikhlas...
@ Chika, kalo orang dewasa diajarin, tentunya bicara masalah sabar, ilmu, amal dan semuanya akan bisa membuat selalu bersyukur
@ Moenas, yang jelas emang banyak ketawanya
ReplyDelete@ Sky, mudah untuk akrab dengan anak2, bikin kejutan buat mereka. Anak2 mudah dibahagiakan. Diarahkan yang positif. Akrab dengan anak2 wajib, toh semua akan punya anak setelah menikah
@ Halaman putih, yang jelas anak itu selalu mengeksplore apa saja untuk dijadikan mainan
@ Sitti cantik, wah blog ini bisa masuk ke agregator gak ya
ReplyDelete@ sugeng, semoga para ortu bisa lebih sabar dan ikhlas mendidik anaknya. Terfokus mencari uang kadang bisa membuat mwlihat perkembangan anak jadi tidak penting
@ Nova, seneng ya kerja dengan anak-anak
@ wits, semoga kita termasuk golongan orang yang sabar
@ kakvesanti, menyayangi ciptaan Tuhan wajib bagi manusia, tidak harus yang punya anak
ReplyDeleteaku juga suka anak2.. hmmmm.... lakukan semua dengan ikhlas ya jeng,, hehehe
ReplyDeletebtw soal pertanyaannya di blog ku : hmmm.. aah, ,ceritanya itu ku buat asal nulis aja sis,,, jadi ga istimewa istimewa amat... klo pribahasanya tuh,, mengalir seperti air... hhehhe
blognya sudah aku masukin ke blog aggregator, dan aku masukin ke kategori "blogger perempuan"
ReplyDeletekarena kategori "blogger umum" sudah terlalu panjang
@ r10, terima kasih ya.... emang cewek banget nih tulisannya
ReplyDelete