Kumpulan hadits tentang ujian hidup

November 28, 2010 Amy 4 Comments

Dari Sa’ad, ia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda:
“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih yang meneladaninya. Seseorang akan diuji menurut kekuatan agamanya (imannya), apabila agamanya kuat maka makin berat ujiannya, apabila agamanya kurang kuat maka dia diuji menurut kadar kekuatannya, dia akan diuji terus , sehingga ia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih (tidak berdosa)”.



“Dari Aisyah ra., dia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: “Sesungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapus dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya”. (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dan Baihaqi)

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya), dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat”. (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).

“Sesungguhnya, besarnya balasan sesuai dengan besarnya musibah. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai kepada suatu kaum, maka mereka akan diuji dengan berbagai macam musibah. Barang siapa yang ridho, maka dia akan diridhoi oleh Allah. Dan barang siapa yang tidak menerima (atas musibah tersebut), maka dia akan dimurkai Allah.” (H.R. Turmudzi, dia berkata: Hadis Hasan).

dari Mutiara di balik musibah

Cuplikan dari tulisan hikmah dibalik musibah (yang merupakan ujian hidup)

Sebetulnya musibah yang menimpa manusia adalah kesalahannya sendiri. Kita sering melakukan kesalahan tanpa kita menyadari, misalnya menyakiti hati orang lain secara langsung. Atau juga menjatuhkan orang di belakangnya atau ditambah-tambahin supaya seru.

Ada lagi bersikap sombong ingin dipuji oleh orang lain, padahal orang sombong ibadahnya tidak diterima oleh Allah. Dan masih banyak yang lain. Hanya saja karena kesibukan kita sendiri kita malas untuk intropeksi, menggampangkannya dengan beranggapan “Allah Maha Pengampun”. Allah akan mengampuni seseorang apabila yang bersangkutan sudah mengembalikan hak orang lain, atau minta maaf pada yang disakiti hatinya, bertaubat sungguh-sungguh dengan tidak mengulangi kesalahannya. Jadi yang beranggapan bahwa Allah Maha Pengampun itu semua kesalahan dengan mudah dimaafkan oleh Allah tidak sepenuhnya benar, mesti ada usaha intropeksi dengan sungguh-sungguh.

Orang yang sedang kena musibah apapun, tidak harus ada yang orang yang meninggal, supaya mengucapkan innalillah wa inna ilaihi roji’un (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah kami kembali). Orang beriman dan sabar akan diberi petunjuk oleh Allah untuk mengatasi masalahnya. Meminta pertolongan hanya kepada Allah, lalu Insya Allah akan ada kemudahan dibalik kesulitan.

Biasanya ujian yang merupakan musibah akan mudah menjadikan seseorang lebih taat beribadah. Tetapi bila diberi ujian keni’matan akan membuat seseorang berpaling dari Allah karena sibuk bersenang-senang.

4 comments:

  1. berat juga sih kadang kalo menghadapi ujian hidup. tapi ya, mau engga mau kita harus menghadapinya

    ReplyDelete
  2. @ andi sakab, ma kasih komennya. mau menolong orang lain yang kesusahan akan membuat kita bersyukur, ternyata kita hidup jauh lebih layak dibanding banyak orang lain

    ReplyDelete
  3. Hanya kesabaran,ketaatan,serta ketaqwaanlah yg bs melalui ujian atau cobaan hidup.
    Hanya kpdMUlah kami menyembah dan hanya kepadaMUlah kami minta pertolongan.

    ReplyDelete
  4. semuanya sudah saya rasakan...dan memang sudah terbukti..klo kita dekat sama allah...maka segala ujian ini dpt kita jalani

    ReplyDelete