Dari ngeblog aku belajar husnudzon
Banyak hal yang menyenangkan buatku kalo ngeblog. Biarin juga banyak kejadian gak mengenakkan, lebih banyak hal yang menyenangkan. Yang jelas pengetahuan bertambah, dan jadi paham tentang bahasa planet, hehehe...Kenapa bahasa planet? Soalnya semenjak aku ngeblog, kok banyak orang gak ngerti maksudku itu apa, pembahasanku terlalu berat katanya. Ngapain sih ngebahas masalah Atlantis, dajjal, ya'juj ma'juj, Imam Mahdi, konspirasi yang berniat mencuci otak warga dunia. Kenapa gak ngebahas masalah yang mudah dicerna kayak makanan atau jalan-jalan.
Itulah makanya aku ngeblog, biar pembahasanku tentang bahasa planet yang banyak orang gak ngerti bisa tersalurkan. Nanti pasti ada juga yang ngerti maksudku apa gitu.
Pembahasan tentang surga misalnya. Yang aku tau, surga itu banyak yang kepengen kesana, tapi males berusaha. Katanya soalnya aturan di Islam mencapai surga berat sih. Sebetulnya tidak sulit, asal maumerubah pola berpikir, dari yang tadinya suka marah, sedih, galau, kecewa, sakit hati, dirubah menjadi HUSNUDZON atau BERPRASANGKA BAIK PADA ALLAH. Kalo ada yang maki-maki di blog, ngapain sakit hati, mungkin kaget, yakinlah ada sebab akibat yang akan menyertai. Memang semua butuh proses dan belajar.
Sebab akibat menurut Hindu itu karma. Tapi di Islam ada sebab akibat, yang berbuat baik, akan mendapat kebaikan di dunia, bila ikhlas lilahi ta'ala, maka akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat. Dan kasihan banget, yang banyak berbuat jahat tapi tegurannya lama, tau-tau mengalami sakratul maut yang lama dan menyedihkan, konon saat sakratul maut dipermainkan oleh setan. Mending teguran dari Allah itu langsung sehingga kita bisa segera memperbaiki diri.
Pas ngeblog memang ada sedihnya, kalo ngeliat ada yang yah... menyimpang dari renungan dari blogku Stairway to Heaven. Memutus silaturahmi, mencaci maki, dan bukannya aku merasa paling baik, justru aku malah belajar dari itu semua. Gesekan-gesekan dari blogger lain malah aku jadikan inspirasi tulisan tentang hikmah. Ada yang patah hati gak selesai-selasai kegalauan sampe bertahun-tahun, aku nulis tentang istri/suami hanya titipan, sedang pacar... waaaah, di Islam gak ada gunanya dipikirin, gak ada manfaat untuk dunia akhirat. Sebaiknya hati kita ditujukan pada Allah, mensyukuri semua nikmat yang ada dan menjaga baik-baik amanat yang telah kita miliki.
Wake up guys... ada hal lebih penting dari sekedar galau. Ada yang perlu kita perjuangkan di hidup ini yaitu bekal akhirat. Keluarlah dari kebingungan tujuan hidupmua. Mendekatkan diri pada Allah akan membuat hidup kita lebih tenang, dan Insya Allah dimudahkan Allah. Lagi-lagi dan gak bosan-bosan mengingatkan, berdoalah minta kebaikan dunia akhirat seperti yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam "Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adza bannar"
Sumber gambar dari sini
tujuan ngeblog bagi tiap-tiap orang kan beda Mi, jadi malah justru itu yang bikin jagad blogsphere makin kaya. Segala informasi ada, jadi buat pembaca pun tinggal milih mau baca yang mana. kalau suka yaa baca, kalo nggak yaa tinggalkan.
ReplyDelete@Gaphe Makanya dipisah renungan yang berat di blog lain Phe. Hanya orang berjiwa besar mau intropeksi, kebanyakan orang yang aku kenal bawaannya ngambeg, diingatkan terus gak mau kenal lagi... uuuh... udah banyak
ReplyDeleteTujuan kita sama mbak :D
ReplyDeletesebenernya pembahasan seperti yang kemaren2 itu bagus mbak. saya terbtarik sama hal2 semcam itu.
ReplyDeleteKalo saya pribadi, daripada maki2 dan mengungkapkan protes ama sesuatu yg ga saya mengerti mendingan pergi, dan cari blog yg lbh saya mengerti. Khan setiap orang punya hak menulis apa aja di blog nya hehe
ReplyDeleteSemoga saja benar adanya biasa berbaik sangka pada Allah dan Orang lain.
ReplyDelete@Kak Rin!!! Kita belajar lebih baik dengan ngeblog. sip
ReplyDeletemmm..Pembahasan berat, itu juga relatif bu, dari berbagai kondisi pemahaman teman lain. Seperti yang sudah tertulis, semua juga masih masalah dunia, dari sudut pandang dunia, pemahaman manusia, jalan manusia....kulit...bukan begitu?
ReplyDelete@Yus Yulianto Sebetulnya masalah yang lebih mendalam adalah aku sering seperti bisa tau pemikiran orang lain Yus. Cuman kan itu mesti dibatasi, supaya hanya aku yang tau. Cuman kadang berat juga suka keceplosan di komentar orang lain. Beneran, semuanya spontan, dan aku berusaha untuk lebih obyektif lagi
ReplyDelete@Tarry KittyHolic Betul mbak Tarry. Selama hati-hati menulisnya, apalagi berkaitan dengan orang lain
ReplyDelete@Baha Andes komentarmu ini bisa satu postingan untuk menjelaskan. Oke, kamu cowok kan, sedang aku cewek. Pada Allah aku husnudzon, pada manusia enggak, maaf sajalah. Kita bersikap baik tapi mesti tetap jaga jarak terutama pada yang mencurigakan.
ReplyDeleteKamu mencoba jadi netral, kalo bisa mengingatkan kebaikan, tapi kita mesti tahu medan. emang kamu pernah ngerasain minta maaf dijawab gak mau maafin. Atau yang lain-lain.
husnudzon tidak berlaku sepenuhnya pada manusia. ada batasan-batasannya. Nitip pacar ke sahabat karena pergi jauh? biasanya mereka malah jadian dengan yang dititipin.
kapan2 aku posting tentang ini
Setiap kepala mempunyai pikiran berbeda, bahkan ular yang berkepala dua pun kadang tidak bisa menyesuaikan mau jalan kemana.
ReplyDeleteTapi perbedaan itulah yang membuat blogsphere makin indah :)
Fridi Graphic
Zona Bebas
setelah membaca tulisan ini hatiku merasa tersentuh., :)
ReplyDeletesama mba,aku juga pernah di kritik pedas gara2 tulisan yang aku muat berisi tentang pemerintahaan,heheh
ReplyDeletetapi itulah dunia ngeblog,mencerdaskan readers dengan apa yang kita tulis menjadi salah satu sudut pandang tersindiri baik itu positif & negatif,yang penting tetap semangat & selalu positif thinking aja
Ngeblog = zona bebas berpersepsi dan berapresiasi.
ReplyDeletengeblog untuk berbagi ilmu, kalau isinya menyimpang jauh dari kebaikan, yah sayang sekali
ReplyDeletengeblog yg tadinya berpotensi ladang pahala jariah, jadi malah dosa jariah deh
husnudzon, ini yang kudu diperjuangkan. berprasangka baik pada orang yang berbuat tidak baik...
ReplyDeleteWew, jawaban untuk komentarnya Baha Andes panjang banget :)
ReplyDeleteSelamat sore selamat menikmati dunia blog,,
@aryadevi sudut kelas yang sulit adalah masalah perbedaan tentang cara ibadah biasanya itu paling sensitif. apalagi sudah jelas-jelas ada orang mendzolimi orang lain, mampu memaafkan? mendoakan untuk kebaikan? toh Allah akan membalas semuanya. tapi memang sangat tidak menyenangkan
ReplyDelete@FridiGraph Tapi tetap aku beranggapan bahwa dunia nyata lebih penting
ReplyDelete@djawa semoga kita bisa koreksi diri
ReplyDelete@Andy positif thinking didampingi positif feeling lebih baik
ReplyDelete@GN bebas berekspresi dengan segala resikonya, ya kan. pasti ada aja yang gak setuju dengan tulisan kita
ReplyDelete@r10 semua orang membutuhkan proses memang, untuk bertaubat hanya yang berjiwa besar yang bisa seperti itu. manusia sebetulnya bukan apa-apa, hasil pemikiran semua adalah karena Allah. jadi tidak ada gunanya sombong
ReplyDelete@Muhammad A Vip kalo pada yang berbuat tidak baik pilih waspada sajalah, gak usah dekat-dekat. berharap kebaikan memang iya
ReplyDelete@Masbro Maklum, aku sedang belajar tentang hidup... yah... untuk menjadi lebih baik di mata Allah
ReplyDeleteMeng Amini semua do'a dan harapannya...
ReplyDeleteHidup memang penuh dg pro kontra, tinggal bagaimana kita menyikapinya.
ReplyDeleteKita bebas memilih dimana saja.. tapi memang lebih baik jika kita mampu utk berprasangka baik ya mbak.. (dan itu terkadang sulit sekali hikss..)
Yups, saya juga sedang belajar yang seperti itu.
ReplyDeleteNgebloglah tentang apa yang kita suka, jadi diri sendiri. Ngeblog itu bebas mau bahas apa saja. Yang nulis konten pesanan di blog saja ada dan bolah-boleh saja kok. Kalau ada yang kontra dengan apa yang kita tulis, itu juga wajar-wajar saja. Di dunia ini tentu sudah sunnahNYA terjadi perbedaan pendapat. Yang nggak pada tempatnya itu kalau karena beda pendapat terus menjauh. Macam anak kecil saja yang bersikap seperti itu. Ya, kalaupun ada yang seperti itu ya biarin aja. Nggak usah dipusingin.
ReplyDelete