Berprasangka baik
Berprasangka baik itu perlu latihan. Itu setidaknya menurutku. Waktu aku masih SMA, aku pernah merasa hidup gak adil. Kenapa cowok yang aku sukai malah bukan orang Jogja, aku jarang ketemu. Akhirnya dia memilih menikah dengan orang luar pulau.Dan setelah itu hidup memang jadi benar-benar tidak adil buatku. Setelah mengalami shock berbulan-bulan karena sesuatu hal, aku memutuskan untuk meluruskan hidupku Juni 2009. Bahkan sesuatu yang menyakitkan (kata temenku, kejadian yang sama bila terjadi pada orang lain bisa menyebabkan kurang waras) aku anggap itu adalah kebaikan untukku. Semua kejadian ada hikmahnya.
Selain beranggapan semua kejadian itu biarpun menyakitkan bila dilihat dari kacamata syukur adalah untuk kebaikan, cara berdoa juga dirubah. Aku pernah menulis komentar di status Facebook temanku dia menulis "Ya Allah, semoga Engkau mendengar doaku". Aku kasih komentar "Allah Maha Mendengar, semua doa didengar, masalahnya dikabulkan sekarang, ditunda, diganti dengan yang lebih baik, atau diberikan di akhirat".
Selain itu Allah juga sesuai dengan prasangka hambaNya. Sudah yakin didengar, tapi tidak yakin akan dikabulkan, akan benar-benar tidak dikabulkan. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik.
Memang kalo kita mengalami kegagalan, ada kecenderungan tidak mau disalahkan. Ini memang watak manusia pada umumnya. Bila tidak mau disalahkan, akhirnya menyalahkan orang lain. Kalo menyalahkan orang lain tidak akan puas hanya dipikir sendiri akhirnya digosipin. Orang bergosip suka yang panas karena itu menarik, akhirnya dibumbuin menjadi fitnah. Tapi bila berprasangka buruk pada Allah, sampai teriak-teriak kayak di film-film barat "why me, why me, it's not fair...!!!" Duh, cepat intropeksi diri deh. Semoga kita semua, aku juga, dijauhkan dari hal seperti itu...
Sama kok mbak..
ReplyDeleteaku juga sering berpikir kenapa hidup ini ga adil
aku kok engga mirip Sandra dewi gituwww
@ Itik Bali, kirain pengen kayak chef Rinrin biar deket sama chef Juna, hehehe...
ReplyDeleteberprasangka baik masih sulit saya lakukan :(
ReplyDeletekelemahan saya nih mbak, kok tahu sih
aku selalu memandang baik kok...
ReplyDeleteterutama ke diri sendiri
hehe
Mbak Ami... jadi ingat obrolan kita di Malioboro Mall kemaren nih...
ReplyDeleteKita harus berprasangka baik khan mbak...??!!! ^_^
yup, bener... kadang dengan berprasangka baik emang bikin perasaan jadi tenang.. gak was-was dan curiga
ReplyDeleteberprasangka baik itu mesti dibiasain biar gak berat :D
ReplyDeleteBerprasangka baik itu indah. Dan untuk menuju indah yang seperti itu, memang harus dibiasakan, biar benar2 terbiasa..
ReplyDeleteSalam hangat Mbak Ami,,
Haduuh topiknya esip bnget Kak,,biarlah orang mw menilai apa saja pada kita, yg terpenting kita harus berprasangka baik pada sesamanya lebih2 pada yg Maha Kuasa,.
ReplyDeleteSaya juga pernah mengalami seperti yg Mba Ami tuliskan..
ReplyDeleteMemang berprasangka Baik itu lebih baik...
Salam sahabat
ReplyDeleteTepat sekali mbak disini kita jadi semakin diharapkan mampu bertindak pada tempatnya
Untuk menjadi seperti itu yang jelas harus bersih dulu hati ya mbak... :D
ReplyDeleteSalam hangat
husnuddzon. antara presepsi dan fakta. nice, moga kita bisa selalu bisa menerapkannya.
ReplyDeletesepakat sya, selalu berprasangka baik = energi postif. bikin hidup lebih bermakna
ReplyDeleteBenar banget mbak, perlu latihan...
ReplyDeletememang sih mbak
ReplyDeletekarena menyalahkan orang lain itu lebih gampang daripada menyalahkan diri sendiri :D
kalo menyalahkah diri sendiri kesannya menunjukkan kelemahan dirinya, padahal dirinya memang lemah :D
"POSITIVE TINKING" lah yang akan membuat kita tentram di bumi yang panas, langit panas dan isinya juga panas..... Entah apakah otak kita juga panas ketika ada kata-kata yang menyinggung perasaan kita......? Bersikap bijaksana dalam merepon segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita adalah solusi yang tepat. Buat yang px Site salam kenal ja....
ReplyDelete