Mendokumentasikan tulisan
Sebelumnya aku minta maaf yah, kalo ada tulisanku yang membingungkan. Semua karena keterbatasanku dalam hal memahami sesuatu. Yah, soalnya aku mencoba menulis hal yang aneh-aneh yang aku pernah temui dalam hidupku. Yang aku anggap aneh aku tulis di blog aku Stairway to Heaven, atau renungan untukku sendiri, mungkin tidak menarik untuk dikomentari. Apa perlunya coba ngebahas masalah insting, intuisi atau feeling. Pembahasan ini mungkin hanya menarik bagi yang mempelajari bela diri, sering ada firasat, filsuf ata au apalah.Cerita ke tahun antara 2003 - 2009, aku dalam kondisi kebingungan, gelisah akut. Orang yang aku percayai meyakinkan aku bahwa kalo aku bisa bertahan dalam kegelisahan itu, derajatku akan dinaikkan oleh Allah. Tapi sekarang ini aku memahami, bahwa ternyata kita bisa merasa tenang, tentram, bahagia dunia dan akherat.Saat di Bogor itu aku suka ngomong sendiri, ada sosok yang bisa menjawab semua pertanyaanku dan terus terang aku juga gak tau itu apa. Beberapa temenku yang punya indra ke-6 juga tidak pernah melihat sosok itu.
Kalo diimajinasikan, aku ibarat seorang Jedi dalam film Starwars, dan sosok bijak yang bisa menjawab semua pertanyaan adalah Yoda. Semua orang yang memusuhiku aku anggap Darkside, hahaha.... Perkembangannya sosok Yoda aku sebut dengan Bejo, karena selalu mengingatkan aku untuk bersyukur.
Lama kelamaan aku baru menyadari bahwa Bejo adalah bagian dari aku sendiri. Itu proses dari pembersihan qolbu. Saat kita berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah secara benar, maka qolbu akan bisa menangkap kalimat hikmah dalam kehidupan ini. Tentu saja perlu dipertajam dengan pemahaman dari ayat-ayat kitab suci Al Qur'an dan hadits Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Memoriku yang hilang saat di Bogor muncul dalam bentuk tulisan, tapi feelnya sudah hilang. Aku tau aku punya anak di Bogor. Aku tau aku sudah merawat selama 5 tahun, tapi aku lupa rasanya. Yang membuat aku shock adalah dorongan dari suara qolbuku untuk memperjuangkan bertemu anak-anakku. Terus terang aku merasa grogi, cemas, mesti bilang apa ya saat ketemu mereka. Untungnya aku bekerja di sekolahan ibuku sebagai guru playgrup, walau agak canggung awalnya, hehehe... Aku rasa aku tidak akan kesulitan berhadapan dengan anak kecil.
Tulisan-tulisanku akan aku revisi, tanpa menyangkut nama seseorang. Akan aku bukukan dan ambil hikmahnya. Ini dorongan dari ustadzah pembimbing umroh sahabat ibuku dan admin salah satu grup indigo yang aku panggil Noe, tinggal di Salatiga.
Mohon maaf sekali lagi ya bakalan jarang blogwalking, jarang nulis di blog ini. Soalnya mau konsen nulis di blog dari revisi-revisi tulisanku. Juga mengucapkan terima kasih buat semuanya yang mau membaca dan komentar di blogku ini, terima kasih...
toh blog juga blog pribadi, mau diapain aja kayaknya nggak masalah deh.
ReplyDeletetapi kalo dah menyangkut sama orang lain, hemm.. emang kayaknya kudu ati-ati..
selamat kerja bakti yaa.. jangan lama-lama tapinya.. *capek
@ Gaphe, abis semua idenya juga gara-gara semua kejadian menyakitkan. Pelajaran kehidupan, pencerahan emang harganya mahal Phe, tapi sepadan dengan yang didapat. Pemahaman agar dapat kebaikan dunia dan akhirat. Semoga bisa bermanfaat bagi orang lain...
ReplyDeletehihii kalo kata om gaphe kerja bakti yah, kayak bersih bersih gitu hihih..sip blog merupakan identitas tapi kalo sudah menyebut subjek kudu wajib harus hati hati sangat sekali hihiiih .. selamat kerja bakti
ReplyDelete@ Pakies, yang blog ini biarlah kayak gini. Nanti tulisan baru gak sangkut pautkan nama
ReplyDelete@ Brigadir Kopi, bersih-bersih... Haha...
ReplyDeletesaya juga kalau nulis suka ngasal, yang penting ketulis aja dulu :D
ReplyDeleteyah, pokoknya nikmati aja, apa pun itu ^^
oke, met kerja keras saja deh...
ReplyDeletewahhh hebat dong berearti.. jedi! keren.. apalagi jika mas nya mampu mengoptimalkan hal tersebut tuk segala sesuatu yang positif... seperti memberi saya uang sekarung gtu mas atau apalah saya terimaa :p heheheheh. piss.. kidding :)
ReplyDeletendak apa-apa mbak.. :))
ReplyDeletesemoga mbak bisa segera ketemu anaknyaaaaa. :)
ReplyDeletesemua terjadi karena proses pembelajaran dari semua pengalaman hidup kan mbak..?
ReplyDeletesemoga menjadikan mbak Ami makin matang dan dewasa dalam menyikapi hidup ini.
semangat terus ya mbak... :)
mau bkin buku ya mbak? di tunggu ya bukunya :)
ReplyDeletesalam kenal dari cebong :D
yap! semangat mbak!
ReplyDeletesemoga bisa menjadi yg lebih baik ya..
Hmm, sepertinya gak usah segitunya deh Mi. Bagusnya kita nulis lagi artikel baru untuk mengklarifikasi tulisan2 lama (diberi link tautan), itu lebih baik. Karena bagaimanapun blog adalah media yg bersifat sangat personal, yang gaya dan pokok bahasannya tergantung pada mood saat itu.
ReplyDeleteSekedar saran sih :)
Btw, lagi sibuk tah? :)
Semangat selalu bu ! Aku sedang bersemangat untuk
ReplyDeletekomen ! Wehehehe...