Menjalin silaturahmi
Membahas masalah kehidupan itu tidak akan pernah selesai. Setiap saat manusia akan bertambah tua. Masalah akan bertambah banyak.Proses seorang anak dari awalnya tanpa dosa. Bayi, batita, balita, anak kecil, abg, remaja, dewasa, tua, dan seterusnya. Dan setiap fase ada masalahnya sendiri.
Ada yang semau gue, bener-bener seenaknya sendiri. Misalnya cewek ABG, yang aku ngeliat di acara Uya Kuya mbocorin karakternya. Aku punya pacar 7, diem-diem di belakang ibuku. Soalnya aku sebel sama ibuku yang ngelarang aku pacaran. Aku juga belajar ngerokok, kata temenku anak gaul itu mesti ngerokok.
Bagaimana rasanya ibunya yang sadar mendengar anaknya ngebuka ceritanya lagi dihipnotis kayak gitu. Ternyata salah pergaulan dalam pertemanan juga bisa menyeret seorang ABG ke arah yang keliru.
Pertemanan itu hubungan di luar keluarga. Sedangkan silaturahmi sebetulnya maksudnya adalah karena hubungan keluarga baik karena darah atau perkawinan.
Tapi hubungan pertemanan kadang bisa dekat rasanya seperti hubungan keluarga. Katakanlah, aku punya keluarga baru, keluarga blogger. Setiap hari aku membaca tulisan mereka, dan aku bisa membayangkan karakternya. Ada yang mencoba misterius tanpa foto, tidak bisa dikontak di fesbuk. Tapi ada yang dari kenalan dari blog berlanjut ke fesbuk.
Wajar kalo ada yang berbeda pendapat. Misalnya masalah hobi. Ada yang suka olahraga, ada yang enggak. Ada yang aslinya banyak omong, ada yang aslinya pendiam begitu nulis... panjang betul tulisannya dan detil. Ada yang majang banyak foto, ada yang nutupin foto. Pokoknya macem-macemlah.
Dan menjadi keluarga blogger sangat mencerahkan duniaku. Sebagian waktuku aku pakai untuk menulis dan blogwalking.
Paling sering aku menulis tentang ikhlas, karena memang aku berjuang untuk survive hidup dengan belajar ikhlas. Ada ayat Al Qur'an menyatakan bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan. Bahkan anak, pasangan, harta benda, hanyalah ujian dari Allah. Maka seandainya titipan diambil oleh Allah, diikhlaskan saja.
Mengikhlaskan sesuatu akan membuat kita dapat ganti lebih baik. Saat kita mampu mensyukuri semua ni'mat dari Allah, bisa mengambil hikmah, maka Allah akan menambah ni'mat hidup kita.
Andaikan blog aku ini dihack, atau error, akupun sudah mempersiapkan diri untuk ikhlas. Teman yang aku miliki di fesbuk memblokir aku semua, aku juga akan berusaha ikhlas.
Menjaga silaturahmi itu adalah perintah dari Allah. Yang mau memaafkan, atau berusaha minta maaf, itulah yang berhati mulia. Andai sudah minta maaf tetap dikasari, tidak ada tanggapan, tidak usah jadi beban, ikhlaskan saja.
Yang terus menjaga silaturahmi akan banyak rejekinya, dan yang suka memutus silaturahmi akan terhalang rejekinya. Bisa jadi yang suka bermusuhan (kata lain dari orang yang suka memutus silaturahmi) itu masih memiliki uang banyak, tapi hati tidak tenteram, karena rejekinya tidak barokah.
* renungan untuk diriku sendiri. Bagi yang mau sharing silakan, tidak setuju itu juga aku tidak memaksa untuk setuju. Terima kasih...
ah... iya... seneng banget punya keluarga di blog... walo ga bisa tatap muka, tapi yang penting silaturrahim tetap terjaga.... thanks ya Mbak kemaren confirm FBnya :)
ReplyDeleteIya mbak meski kita semua gak tau karakter kita semua diblog aku rasa semua ini sangat aku rsakan banyak sekali manfaatnya.... berbeda jauh dengan sebelum saya kenal blogger
ReplyDeletesiapapun dia dan dari manapun dia rasanya suatu keharusan buat kita untuk menjalin silaturahmi karena hal tsb sekaligus mengikat tali ukhuwah sbg dasar dari persaudaraan kita. Mudah2an silaturami kita selalu terjaga hehe...
ReplyDelete@ Aina, maaf telat konfirmnya. Nama panjangnya belum tau sih
ReplyDelete@ Bayoe... Serasa lebih kenal, dengan teman blogger, karena kita bisa ngintip curahan hatinya
@ Yayack, semoga kita bisa terus menjaga silaturahmi. Amin
silaturrahim, itulah alasan kenapa sampai saat ini saya masih setia menjadi blogger:D
ReplyDeletetapi membuka aib di depan umum itu dibenci sama Alloh mbak :)
ReplyDeleteaku ngerasa bhwa teman blogger itu lebih unik dibandingkan tmn fb yg kenalnya jg dr fb (blm pernah ketemu). Rasanya lebih dekat ke teman blogger, mgkn krn di blog postingan lebih panjang dibandingkan status fb yg pendek, kadang postingan di blog jg berisi curhat, jd kerasa bgt persaudaraannya. Alhamdulillah silaturahmi terjalin :)
ReplyDelete@ Nova, menjaga silaturahmi membuat kita lebih tersupport yah
ReplyDelete@ John, soal Uya Kuya, emang sih jangan buka aib. Tapi aku mencoba melihat sisi positif. Jaman sekarang banyak orang bermuka dua. Banyak yang tidak jujur. Mungkin Allah hanya memilih orang tertentu untuk bisa dihipnotis. Aku malah seneng lho John, kalo bisa ke Uya Kuya disandingkan mantan mertua... Biar uneg2ku keluar semua. Tega amat ambil anak dari aku karena ayah kembar gak bisa urus gak punya penghasilan tetap...
@ zasachi, lebih akrab karena jadi mengenal sebagian isi hatinya... Dan berbagi pengalaman hidup... Berbagi ilmu juga secara tidak langsung. Terutama juga mensupport yang lagi galau...
ReplyDeleteMba Ami bener bgt tuh postingannya..
ReplyDeleteSo skrg saya silaturahmi ya ke blog mba Ami..
Oiya izin follow, kalo bisa berkunjung dan folback Blog ku yah mba..
Makasih, Asslammualaikum..
duh nggak bisa ngomong banyak deh, sebenernya kan janji Alloh udah jelas yah.. barang siapa memutus silaturahmi, maka siskaannya akan pedih.
ReplyDeletekarena setiap muslim itu bersaudara, jadi saya rasa nggak pantes bermusuhan deh..
hmmm, mbak Ami masih belum bisa ngikhlasin ya?
ReplyDelete#menanggapi tanggapan mbak Ami buat John Terro
@ Putri, saya udah follow back
ReplyDelete@ Gaphe, sambung terus silaturahmi
@ Ajeng. Soal pertemenan dan darah daging beda lho Jeng. Setiap ada celah kita mesti perjuangkan untuk ketemu. Kalo temen biarin aja mereka semua pergi ato memusuhi kita, pasti ada sedikit yang masih berjiwa besar ngebantu kita. Itulah sahabat sejati kita. Tapi anak kandung itu hubungan rahim, dan arsy Allah akan terguncang tiap ada yang memutuskan hubungan kekeluargaan, baik perceraian suami istri ato hubungan anak ortu yang dipisahkan. Perceraian masih dibolehkan bila darurat, tapi pemutusan anak kandung sama sekali tidak dibenarkan.
Tugas ortu adalah menjadikan anak sholeh ato sholehah dan doa merekalah yang akan mengangkat derajat ortu saat sudah meninggal sekalipun.
Masalah kehidupan tidak akan pernah selesai... Terus belajar ikhlas...
silaturahim membuka jalan rizki juga lhoo..... ^^
ReplyDeleteMampir kesini Mbak Ami buat sialturahim... ehm ada kopi enggak nih, maklum agak using kepala nih hehe
ReplyDeletelove this post mbak <3
ReplyDeletemakasih diingatkan untuk ikhlas terus..klo blogwalking kesini hati jadi ademm baca tulisan mbak..semoga kita semua selalu ikhlas menerima ujian dari-Nya..amin :)
topik ikhlas dan syukur emang topik yangs angat bagus sekali untuk diangkat. karena dua poin itu snagat vital dan bisa jadi adalah senjata pamungkas untuk menjalani hidup.
ReplyDeleteSemoga Tuhan menganugerahkan kita kesadaran untuk terus berada di jalan yang lurus. Amin.
ReplyDeletepunya sahabat atau teman di blog, memang sangat menyenangkan. Paling tidak kita bisa saling berbagi satu sama lain, untuk hal2 yang baik tentunya...
ReplyDeletemau menggarisbawahi ini >> Dan menjadi keluarga blogger sangat mencerahkan duniaku ....
ReplyDeletesisi positif dari nge-blog....kerennn..salut
salam
Blogwalking insya Allah juga akan mendekatkan jalinan persahabatan diantara kita.
ReplyDeleteDari dunia blog saya jadi bisa berkenalan dengan tulisan tulisannya sampean Mbak, dan dengan penggalan2 hidup para blogger yang lain. Dan itu sunggu manis. Memperkaya hidup dan kehidupan saya..
ReplyDeleteTentang ikhlas, saya juga tidak pernah berhenti belajar.
Selamat pagi ya Mbak,,
Blog emang bisa menjalin silaturahmi
ReplyDeletememperbanyak teman dan menjalin persaudaraan
salam kenal ya mbak..
silaturahmi lewat blog, hehe..
ReplyDeletesalam
sambang sinambang ben ra pegot, jare wong jowo, hehehe
ReplyDeletedan blog jg bisa sbg sarana silaturrahim.
iya nich....kayaknya sekarang bunda merasa lebih dekat dgn teman blog...tp sayangnya waktu lebih banyak kepakai kalau lg BW...tdk sprt FB, cukup dg waktu yg singkat....
ReplyDelete