Lebih penting mana positive feeling dibanding positive thinking
Tulisan di atas pernah ditulis oleh mas Darin (Darinholic.com) sebagai status Facebooknya. Tapi karena kesibukannya, sekarang mas Darin jarang menulis lagi. Aku tulis di sini soalnya aku mendengar suara kegelisahan seorang sahabatku. Coba dia ada gak jauh dari Jogja, udah kudatangi, kuajak relaksasi apa maunya yang dia cocok. Mau lari keliling lapangan sepakbola, ke waterboom, nongkrong di pantai dengerin debur ombak, atau ngeliat gunung sambil pake jaket melawan hawa dingin di lereng gunung.Mas Darin udah lama jadi blogger, aku banyak nanya ke dia waktu aku baru aja bikin blog, Oktober 2010. Dia udah ngebaca tulisanku soal gelombang alpha, tapi dia baru nulis tentang quantum ikhlas di blognya tahun 2011 ini. Ternyata alam bawah sadar itu mengatur hidup kita 88 persen, sedang pikiran kita hanya 12 persen. Begitu penjelasan mas Darin, mengutip buku Quantum Ikhlas.
Jadi yang berusaha berpikir positif (coba deh definisikan berpikir positif itu apa), ngeliat segala sesuatu secara positif. Jangan menyerah (itu lagunya D' Massive) adalah contoh berpikir positif. Tapi ternyata gak boleh ada kata negatif, seharusnya tetap berjuang. Duuuuh bingung aku supaya mikir positif yang baik dan benar itu gimana.
Kalo berperasaan positif itu apa? Ternyata saat badan kita rileks, pikiran kita tenang menghadapi segala sesuatu. Tubuh itu memancarkan gelombang, saat tubuh paling rileks berada di gelombang alpha.
Ada yang menyarankan yoga dengan mengosongkan pikiran. Yang lain menyarankan latihan olah napas tenaga dalam. Kalo aku lebih suka tiduran sambil dengerin gelombang alpha sisipan buku Quantum Ikhlas.
Aku beberapa kali mengalami kegelisahan akut, gemeteran berhari-hari. Pagi hari aku suka mondar-mandir sambil istighfar. Rasanya jiwaku, pikiranku, badanku gak bisa nyatu, tapi itu dulu. Sekarang pagi hari aku atur napas, tarik otot ke dalam, tahan napas, sambil berdzikir. Saat mengeluarkan napas, bayangkan beban hidup kita ikut kita keluarkan bersama napas kita (yang ini malah saran seorang dokter di RS Sardjito Jogja untuk menghilangkan pusing karena beban pikiran).
Buat sahabatku yang masakan khas daerahnya bersantan dan pedas (gak kayak di Jogja manis kayak orangnya, hehehe), aku bantu doa deh dari sini. Coba relaksasi aja tubuhnya jangan kaku. Sebut nama Allah dengan penuh perasaan, berprasangka baik bahwa semua yang menimpa kita demi kebaikan kita. Saat kita bisa mengikhlaskan sesuatu, maka Allah akan mengganti dengan lebih baik. Bila kita sudah berpikir untuk akhirat, maka harta atau perbuatan bermanfaat adalah yang digunakan untuk menolong orang lain...
*** kunjungi blogku yang lain di Stairway to heaven , blog yang menulis renungan mendalam tentang perjalanan spiritual. Bagi yang ingin mendalami spiritual boleh sharing. Ma kasih ***
wah, daerahku banget tuh mbak, masakan daerahnya bersantan dan pedas.
ReplyDeletekalo menurut saya sih mending right thinking sama right feeling.. karena posotive saja nggak cukup kalo itu salah. :)
ReplyDeletebaiknya dua2nya dech ... right feeling dan right thinking...
ReplyDeleteada kaitannya ngga dengan karakter setiap orang mbak? ada sanguinis, kolersi, melankolis dan phlegmatis.. tiap karaktet itu memeiliki kecenderungan yg berbeda.
ReplyDeletehingga orang sanguinis akan susah disuruh tenang, dan orang phlegmatis akan susah disuruh untuk tidak gugup.
from Mundi :
ReplyDeletesekarang ini banyak orang yg mengalami kegelisahan akut... gak tau kenapa.. mungkin karena jaman yg makin materialistis..!
mo pilih dua2ny aja deh... :D
ReplyDeletetitip salam dan doa buat temenny jg y mb,
moga sllu kuat dan tegar dlm mjalani hidup
*sotoy*
saya tiap pagi hal yang ta lakuin adalah tersenyum :)
ReplyDelete@ Nova, sumatera ya... Hehehe, deket-deket situ. Kapan ya bisa ke sono
ReplyDelete@ Gaphe, maksudnya gini lho Phe. Jangan mikir terlalu dalam. Semakin mikir semakin pusing. Semua dibikin santai, ikhtiar semampunya lalu diserahkan pada Allah...
@ mbak Sukma, maksudnya, kalo hatinya tenang, mikirnya lebih efektif gitu
ReplyDelete@ Mas Ichang, sebetulnya semua manusia dilahirkan tanpa dosa. Ada karakter genetik menurun dari otunya. Ditambah lingkungan yang mendidiknya. Kayak saya nih, gemeteran kalo nyanyi di panggung, lebih suka di karaoke. Ato gak suka bicara di depan orang banyak. Cuman sih, kalo kopdar katanya kebanyakan omong... uhhh mesti intropeksi lagi
ReplyDelete@ Mundi, sejak dulu manusia banyak yang gelisah. tapi gelisah bisa berarti jadi lebih baik asal mengarah ke ajaran agama dan tetap mengamalkan...
ReplyDelete@ rezkaocta, walaikum salam...
ReplyDelete@ tukang colong, mesti optimis kalo lagi galau. sesekali perlu relaksasi tuh...
ReplyDeletehaduuuh lidahku juga belom bisa cocok dengan masakan jogja. udah terlalu manis kali orangnya ya..?
ReplyDeletehahah lebay bulus...
yang penting serahkan sama Alloh aja deh, Sang Maha Tau.
ReplyDeletesaya lebih suka positif feeling,positive feeling akan menuntun ke positif thinking...
ReplyDeleteKalau saya milih yang mana, ya? Ah, yang penting saya berusaha ikhlas aja, narimo ing pandum dan tidak nggoyoh dalam menjalani hidup. Mungkin seperti model hidup orang Jogja lah.
ReplyDeleteKlo ri suruh milih satu, aku pilih positif aja...terlepas itu dari positif thinking atau positif feeling. aku rasa semuan punya waktu dan keadaan tersendiri..
ReplyDeletepostif thinking..hehe
ReplyDeletesalam kenal mbak dari anak kecil yg baru belajar blog^^..
hahahaha iya mbak.:)
ReplyDeletepositif thinking lah mba oh ya salam kenal
ReplyDeletedi tunggu follownya
aku sih lebih pentinkan yang positif saja gan hehe
ReplyDeletefollow done
ReplyDeletekeuda2nya sama-sama penting... heehehehhe....
ReplyDeleteAku datang...
ReplyDeleteAssalamualaikum sis,,, pa kbr?
Wah.. blog baru nih? waduk dah lama sekali aku gak BW ya.... tolong dimaafin...
klo menurutku antara keduanya sama2 baik selagi tetap positif!! keep smile.. :) n happy week end.. :)
buku tentang quantum ikhlas bagus banget..
ReplyDeletedua-duanya penting sekali, dan kita harus dekat dengan Sang Pencipta alam ini.
menurut saya lihat situasi dulu,, hehe ^^
ReplyDeletesalam kenal tante.... tolong kunjungi dan follow blog-ku ya...
askum...
ReplyDeletesm seperti komen2 sblmx. iya. kykx dua2nya deh...
tpi, iya yah, 12 prsen pikiran yg menguasai kita??? bru tahu nih...
ambil positive nya saja gan lebih enak seperti yang aku bilang tadi sore.
ReplyDeletenegatif ya janganlah nati banyak ruginya loh/
btw widget follower barusan dipasang gan, maklum ada yang perlu di edit tadi
trims gan kunjungannya
Menurutku sih, positif feeling dulu sebelum ber-positif thinking. Menguatkan. :)
ReplyDelete