Mengikhlaskan...
Aku sudah beberapa kali menulis masalah ikhlas. Ibadah yang tidak ikhlas tidak diterima Allah. Ini hal yang sulit diterima oleh orang-orang. Ikhlas sendiri di catatanku artinya memurnikan tujuan hanya pada Allah. Bila melakukan ibadah karena mendapat ingin pujian dari orang lain, maka itu belum ikhlas.Belajar ikhlas berarti belajar sekali-sekali melakukan ibadah tanpa diketahui orang lain, tidak diceritakan. Saran Seikh Muhammad AlI Jabeer, katakan dari 100 sedekah, usahakan ada minimal 1 yang tidak diketahui orang lain. Sedikit menambahkan, sedekah tidak harus pemberian uang atau barang, perbuatan yang membuat orang lain senang juga sedekah, tentunya perbuatan baik yang sesuai ajaran agama.
Aku sendiri sering membicarakan masalah ikhlas ini dengan temanku. Beberapa minggu yang lalu, aku bertemu dengan teman yang pernah ngetag aku tulisan tentang ikhlas di Facebook. Ternyata temanku punya bakat khusus, bisa membantu menyembuhkan orang lain dengan hanya menyentuh bagian tubuhnya. Dia bilang ke aku, kalo aku sudah ikhlas, Insya Allah masalahku akan terselesaikan. Jadi sarannya adalah ikhlaskan masalah, lalu bersabar.
Walau kata temanku aku belum sepenuhnya ikhlas, paling tidak aku dalam kondisi enak makan, enak tidur, dan berbahagia punya keluarga dan teman-teman yang bisa diajak sharing. Termasuk teman-teman blogger.
Orang memang wataknya kadang susah diterima orang lain. Misalnya abis ngeliat acara Iqro' di Trans TV, gak sengaja ngeliat Poppy Dharsono ribut sama Machicha. Mereka sama-sama mengaku pernah menikah dengan Moerdiono yang sekarang sedang terbaring sakit. Saling tidak bisa terima sikap satu sama lain. Machicha bilang tidak terima dikatain pake narkoba sama Poppy. Dan yang paling seneng kayaknya infotainment deh...
Mengikhlaskan, memaafkan, bersabar, bersyukur, adalah termasuk sikap mulia. Tapi menurutku tetap hindari manusia yang bisa menyeret kita ke arah salah. Bergaul dengan penjual minyak wangi akan membuat kita ikut wangi, sedang bergaul dengan pandai besi akan membuat kita jadi bau gosong, malahan baju kita akan terbakar...
(terinspirasi dari tulisan banyak sahabat yang curhat hari ini)
benar klo berteman dengan bengkel pasti bau oil.. he2...
ReplyDeleteyang penting ibadahnya dulu karena takut ibadah sebb gak ikhlas itu orang yg ketipu.
@ Insani Cita. Wah, kok ngebahas bengkel yah. Aku pernah tinggal di rumah yang ada bengkelnya, oli tidak berbau, cuman kotor. Sekarang gak berurusan dengan baju berlumuran oli lagi. Pindah ke Jogja, belajar agama Islam dan belajar ikhlas...
ReplyDeleteBetul....betul....betul endingnya aku suka mbak.... jaman sekarang memang harus jeli dalam bergaul.... tantangan zaman semakin kompleks.....
ReplyDelete@ Arief, paragraf terakhir aku ngutip dari sabda Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam...
ReplyDeletehanya BW :)
ReplyDeletewah,ikhlas enak diucapkan,sungguh susah banget aplikasinya...makasih udah ngigatin
ReplyDelete@ wiy, wah... Blognya inspiratif banget. Saya sudah follow...
ReplyDeleteselain ikhlas, yang tidak kalah penting adalah belajar menghargai orang lain R.E.S.P.E.C.T.
ReplyDelete>_<"
@ i-one, sama-sama deh
ReplyDeletesaya jadi ingat filmnya kiamat sudah dekat yang mereka nyari2 ilmu ikhlas:D
ReplyDelete@ Huda Tula. Bicara R.E.S.P.E.C.T bisa satu postingan sendiri loh.
ReplyDeleteAku udah banyak curhat di blog ini, cuman ceritanya aku selip-selipin haha. Banyak yang mau menjerumuskan aku supaya ikutan hura-hura. Udah komit mau hidup lurus jadi ya coba bicara baik tapi ninggalin mereka. Terus terang aku gak respek sama kelakuan mereka. Katanya sih kita mesti tetap berprasangka baik, dan gak suka sama kelakuannya doang. Kalo gak cocok hindari saja sampe mereka mau ninggalin kelakuan yang gak bener itu.
iya mbak.. emang bener susah banget buat ikhlas. kdg di mulut kita bilang "ikhlas sm masalah yg sdg kita hadapi" tp saat tidur atau saat sendirian msh jg kepikiran sehingga ngerasa sakit sendiri... wa'llahu a'alam, perbanyak istighfar mungkin lbh baik.
ReplyDeletesalam kenal mbak.
ReplyDeleteaku masih kecil, tapi beberapa kali belajar mengikhlaskan. rasanya?? enak tenan ternyata...
aku setuju sama mas arief :)
@ zasachi. Semua kan proses toh. Tadi pagi pembahasan di Trans TV acara Iqro', Allah bisa membuat seseorang jiwanya lapang. Jadi perlu usaha dan doa agar berjiwa lebih lapang dan lebih ikhlas.
ReplyDeleteAku ingat ceritaku pada temen2 satu kelas waktu reuni. Dua tahun terakhir aku merasa ditampar terus agar sadar. Temen2ku SMA dulu ngeliat aku pemimpi, hidup di dunia khayal gak nyambung sama kenyataan...
@ Nova, film Kiamat sudah Dekat belum nonton. Inspiratif yah...
ReplyDeleteSalam kenal mbak ami.
ReplyDeleteIkhlas itu memang ringan di lidah tapi berat di hati mbak. Mudah2an dgn tawakkal dan banyak berdzikir kita bisa tergolong dalam orang2 ikhlas. Amin..
belajar dan terus belajar, apa lagi yang namanya ikhlas. Ga kaya baca undang2 yg sekali hafal, tapi kyak blaajar matematika yg harus d ulang2 terus.. hehhee..
ReplyDeletekalo saya menutup acara dan minta maaf, suka bilang: "terserah mau ikhlas memaafkan atau tidak. itu urusan masing-masing sama Tuhan, dan gak perlu dibilang-bilang"
ReplyDeleteheheh :D
Jarang nonton TV jadi gak tau berita itu. Sepertinya templatenya ganti mbak ya?
ReplyDeletesing penting tetep mencoba ikhlas, semakin lama akan semakin bertmbah koq. kalo kita berhenti belajar, yaa gimana mau bisa ikhlas.
ReplyDeleteayoo mengikhlaskan!
saya setuju sama komennya huda, mbok. :)
ReplyDeletembk ami keren fotonya, lagi dimana tuh?
ReplyDeleteikhlas itu memang tak semudah dan sesimple ketika kita mengucapkannya, butuh kesabaran yg luar biasa dalam menerapkannya mbk, maklum kita manusia, emosi ini kan naik turun, iman kita juga naik turun, syaetan juga tak akan pernah berhenti bermain di hati kita mbk:)
smg kita bisa menjadi manusia yg lebih ikhlas di sepanjang perjalanan hidup kita, amin..
selalu sabar mbak, nggak ada salahnya kan? sesulit apapun kondisinya, akhir2 ini saya sering neh diuji, tapi setelah ngambil nafas panjang dan dalem, bisa turun emosiku.
ReplyDeleteilmu iklas itu ilmu yang sulit dilakukan.
ReplyDeletememberi itu mudah,
menerima jauh lebih mudah.
tapi iklas memberikan milik kita yang paling berharga itu berat!
menerima sesuatu yang menyakitkan itu juga berat
jadi inget kata mario teguh "ketika memberikan pelajaran sabar pada seseorang,maka kita juga akan diberikan ujian ttg kesabaran"
ReplyDeletekalau pelajaran yg terakhir itu sering bgd diucapin sm orang tua ku "klo temenan sm orang pintar,nanti ketularan pintar" :)
btw salam kenal yah :)