Campur aduk plus pesan buat Safira dan Safitri
Pas aku nulis postingan ini, kata blogger-blogger yang lain aku lagi nyampah.Gak ada ide. Sebetulnya masih pengen ngebahas soal pecel bu Wiryo, lasagna dan tiramisu rasa bintang lima harga bintang lima, sate klathak yang tusuk satenya pake jeruji sepeda.
Hanya saja kemarin itu abis ada supermoon rasanya campur aduk. Aku ngeliat anak-anakku Safira dan Safitri tiap hari masuk sekolah SD kelas 1. Di sekolah mereka mendapat cerita tentang keluarga ada ayah, ibu, adik dan kakak. Tapi sampai di rumah, mereka tidak berani bertanya soal ibunya. Perasaan mereka peka. Neneknya bilang, ibumu di Jogja, masih sibuk. Ayahnya bilang, ibumu tidak mau menemui kalian lagi. Andai aku ketemu Safira dan Safitri pasti aku mesti menjelaskan hal rumit dengan disederhanakan. Aku kayaknya akan bilang, ibu sedang belajar Islam yang benar di Jogja dan mendoakan kalian menjadi anak-anak yang sholehah.
Jadi guru playgrup aku sudah diberi tanggung jawab ngajar, tadinya bantu-bantu aja. Agak keteteran, soalnya basic aku bukan jadi guru, tapi berusaha sebaik-baiknya.
Anak-anak di pengasuhan baby day care itu anggap aku bukan guru, dengan santainya mereka bobok di hadapanku sambil bilang aku ngantuk. Habis emang awalnya tugasku urus mereka ke kamar mandi, makan, ganti baju. Pernah aku makan mie ayam dapat jatah, mereka ngerubung, bilang aku juga mau nyicipin. Kalo aku beli jus mereka minta minum juga. Jadi kalo ngajarin mereka tentang tema di sekolah yang minggu ini Api, Tanah, Air, Udara, mesti sok tegas, dan mereka mesti bisa memilah kapan saat aku jadi pengasuh, kapan saat aku jadi guru.
Anak-anak di baby day care memang menggemaskan. Tiap taun ada tantangan ganti murid baru lagi, tapi itulah resiko jadi guru, mesti siap dengan berbagai karakter anak.
Kata hikmah hari ini gak ada. Cuman ingin pesen buat Safira dan Safitri kalo mereka baca ini.
"Safira dan Safitri, ibu baik-baik saja di Jogja. Ibu ngeliat karakter ibu ada di kalian. Yang ibu ajarin selama ini ada pada kalian. Kalian suka pake celana panjang kayak Ibu. Kalian juga pandai menulis dan membaca dulu ibu yang ngajarin. Apapun yang orang-orang katakan tentang Ibu pada kalian, ada darah Ibu mengalir di diri kalian. Allah yang mengawasi dan memerintahkan manusia menyambung silaturahmi, yang memutuskan dianggap merusak. Jadi walau belum ada yang membantu Ibu untuk bisa bertemu kalian, Allah yang mengatur. Ibu sudah menyerahkan semua pada Allah, jadi Allah yang tau kapan waktu yang tepat ibu ketemu Safira dan Safitri. Ibu selalu mendoakan kalian anak-anakku, dibantu keluarga Ibu sahabat-sahabat Ibu. Ini hanya masalah waktu..."
aku pengen deh mbak ngajar anak2 di TK,
ReplyDeleteassalamualaikum sis... memang mantaf klo bisa berkecimpung di dunia anak-anak... :)
ReplyDeletejujur saja sis, aku sering terharu klo sis ami cerita tentang kedua anak kembar sista, tapi ya,, seperti yang sis ami katakan, Allah yg maha mengetahui segalanya... dan...
Hmm,, ayo sis... kalau bicara langsung ke si kembar kan ga bisa, mari.. jadikan stairway to heaven menjadi media sosok sista untuk memberitahu isi hati sista, dan insyaallah.. klo si kembar nantinya juga sudah ngeblog, mereka akan bisa dan tau hal yg sebenarnya... :)
Ini hanya masalah waktu ..
ReplyDeletesaya yakin pasti waktu itu akan datang ..
saya yakin kok mbak ..
moga safira dan safitri selalu dalam lindungan Allah:)
ReplyDeleteyaaah.. koq makanannya nggak dibahas siiih?
ReplyDeletekangen sate klathak
doa saya masih sama (semoga Safira dan Safitri dalam lindungan Allah, dan kelak mempertemukan mb sama mereka)
ReplyDeletekita semua mendoakan yang terbaik buat mb Ami....
insyaAllah cuma masalah waktu.
:')
salam sahabat
ReplyDeletesafira safitri kembar yach?banyak kesan kayaknya yach
maaf telat