Mendapatkan inspirasi tulisan
Kata temenku, seorang wiraswasta, menulis itu bukan sesuatu yang mudah. Tapi orang yang menuntut ilmu tinggi, ambil S2, S3, PhD, dan seterusnya, menulis adalah suatu tuntutan.Apalagi seorang pengajar, mesti bisa menulis untuk mengajarkan pada anak didiknya.Sebetulnya untuk bisa menulis bisa dilatih. Hanya saja menulis puisi atau fiksi butuh daya imajinasi tinggi dan kosa kata yang cukup banyak Ada temanku yang sebetulnya punya bakat menulis puisi saat ini memilih untuk main game kalo buka komputer, katanya itu lebih membuat dirinya fresh.Dulu waktu dia banyak menulis, bicara sama dia nyambung banget, sekarang kayaknya jadi tidak menyenangkan lagi. Gak fokus, salah mencerna kata-kataku, dan aku merasa kehilangan sama dia yang dulu.
Hari ini aku banyak sekali mendapatkan inspirasi tulisan. Ada judul "Orang lain bilang positif, aku bilang ikhlas". Maksudnya adalah, bersikap ikhlas lebih penting daripada bersikap positif (berkaitan dengan ajaran Islam untuk hidup mengharap ridho Allah). Atau "Berada di titik aman", maksudnya adalah aku sudah merasa nyaman, mensyukuri semua yang aku miliki pada Allah. tapi tetap banyak berdoa, mendoakan bagi orang-orang yang aku cintai. Ada lagi "Golden Geriatric Club", sekolahan di rumahku bagi orang berumur 55 tahun ke atas. Yang mengajarkan gaya hidup yang cocok bagi para manula, mengatur makanan, belajar agama, teknologi dan terapi melukis. Atau pengalaman menjadi guru playgrup atau pendidik di baby day care (mengasuh anak berusia 1-4 tahun). Dari kebiasaan di rumah yang diemut makannya, menggigit temannya sendiri, rebutan mainan sampai saling memukul, toilet training (ngompol di lantai atau berak di celana). Kebiasaan di rumah akan disesuaikan dengan aturan di Baby Day Care agar anak-anak bisa pipis sendiri, memakai celana sendiri, makan tertib, menyayangi temannya, dan nyaman (tidak menangis terus karena gelisah ingin pulang) selama tinggal di sana.
Sebetulnya masih banyak lagi inspirasinya, tapi aku hindari saja soalnya sepertinya tidak memberi nilai-nilai yang baik. Misalanya "aku tidak butuh banyak komentar di postinganku" dengan penjelasan karena aku memilih topik yang agak berat, renungan dunia akhirat. Atau "beranikah menempuh langkah yang tidak populer". Aku ini seorang yang tadinya sempat mengalami depresi, gak nyambung bicara dengan siapa-siapa, ngomong dianggap ngelantur, mendadak menulis tentang ajaran Islam dan renungannya. Jadi, memilih duduk di sudut, menulis dan menempel artikel di sudut dinding yang tidak mencolok. Menuliskan tentang semua renunganku tentang kehidupan.
Semua hal yang kita lihat dan kita rasakan bisa menjadi bahan tulisan. Misalnya teori-teori tentang bagaimana menjadi orang yang baik, menjadi pasangan yang baik mudah diucapkan, tapi menjalankannya adalah sesuatu yang benar-benar tidak mudah. Untuk menjadi orang baik, itu benar-benar mesti menekan ego. Sangat berterima kasih kalo dikritik, tapi tetap bisa mempertahankan argumentasi dan mau mengaku bila salah. Orang baik itu lebih banyak mengutamakan orang lain dibandingkan dirinya sendiri, tapi semua ada aturannya, misalnya setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi, tidak mengandung unsur dosa, dan tidak merugikan orang lain, dan lain-lain.Jadi kalo aku melihat banyak tulisan tentang bagaimana agar positif sebetulnya aku pengen ngeyel, karena menurutku positif untuk diri sendiri itu tidak cukup, cobalah untuk bermanfaat bagi orang lain. Atau ada yang melempar opini, kok di Indonesia begini, di luar negeri lebih oke. Terimalah semua apa adanya, banyak kok yang dapat kita syukuri di negeri ini. Lagian, menurut ajaran agama Islam, hidup itu hanya kehidupan semu, tipuan semata, manusia disuruh mencari amalan sebanyak-banyaknya untuk bekal akhirat.
Jadi inspirasi tulisan bisa sangat mencerahkan, bisa sangat menggelisahkan. Karena itu aku memilih yang membuat diri sendiri menjadi lebih baik, tepatnya memotivasi diri. Mengkritik orang lain mudah, tapi lebih sulit untuk mengintropeksi diri sendiri...
Assalamuu Alaikum
ReplyDeletesalam kenal yah... cerita tentang Imam Al-Gazaly di atas benar-benar bisa berikaan sebuah motivasi dalam hidup...
http://f4dlyfri3nds.blogspot.com
kalos aya sih ide tulisan banyak..tapi kadang untuk menjadikannya nyata yg susah..
ReplyDeletekendala terbesar adalah kurang pede akan hasilnya nanti..
Justru postingan2 kayak mbak Ami ini bikin yang mbaca bisa banyak belajar jg, banyak introspeksi, dan mungkin bisa dijadikan reminder juga.
ReplyDeletewah sis, postingnya keren.. aku dulu punya cita2 jadi penulis, tapi karena ga ada bakat ya monggo.. aku minggir aja. Nulis d blog saja tidak bisa seperti sista yg eksis.. eeh.. setiap aku posting mesti mikirnya 100x, wkwkwkwk...
ReplyDeleteMengkritik orang lain mudah, tapi lebih sulit untuk mengintropeksi diri sendiri...
ReplyDeletebetul banget mba....
saya liat tulisan2 mba di sini sifatnya reflektif. Kita kan juga bisa belajar dari instropeksi orang lain. aku setuju sama om gaphe: justru tulisan yang kaya mba ini yang bisa jadi reminder.
terus nulis ya mba'. saling berbagi kebaikan itu juga salah satu perbuatan baik juga kan?
mksih udah kunjungi blogku...kalau mau fllow,silahkan follow,aku malah senang ada yang baca tulisanku...
ReplyDeletetulisanya keren mba...kalau saya mau nulis blog aja ni..mikir lama deh mau nulis apa..hehhehe
ReplyDeletetapi dengan mbak membahas hal ini membuat para pembaca ter-refleksi..(:
ReplyDeleteSetuju Mi. Inspirasi tulisan itu melimpah, hanya saja kita kadang terlalu memilah mana yang cocok dituangkan di blog dan dibaca orang banyak.
ReplyDeleteBeralasan sih, soalnya apa yang kita tulis sebenarnya juga berpengaruh pada diri pribadi kita. Contohnya saja, kita menulis ttg motivasi, nah secara ga langsung itu memotivasi diri kita juga. Bila pembaca ikut termotivasi, itu bonus yang bagus.
Yup, ada baiknya kita menuliskan hal2 yang baik saja. Sip Mi. Lanjuut! :)
betul sekali,,,emang menuangkan ide kedalam tulisan tidak semudah membalikan tangan koq :p
ReplyDeletelam kenal mba :)
@ Fadly, ini ustad saya di Bogor pernah cerita soal Imam Al Ghazaly ini
ReplyDelete@ tukang colong, yah, insting juga berperan penting dalam penulisan
@ Gaphe, saat nabi Yunus keluar dari perut ikan itu adalah reminder buat saya. Beliau berani mengakui pada Allah telah berbuat zalim pada umatnya
@ Pak Is, bisa untuk menulis lebih baik itu proses. Pernah baca di Republika, kesalehan tercermin dari ucapannya. Dari mulut orang saleh hanya akan keluar kata-kata bijak, hikmah dan bermanfaat. Saya sering dikecewakan oleh teman yang awalnya mengaku baik, atau suka membaca buku tentang Islam tapi... pokoknya entahlah tanpa sadar akhir membuka kelemahannya sendiri di hadapan saya. Membuat saya jadi ingin selalu intropeksi, memperbaiki niat
@ Amibae, punya bakat menulis tapi merendah ya. Disalurkan saja lewat blog, daur ulang juga tetap indah dibaca kok
@ Huda Tula, orang itu hidupnya jalannya berbeda-beda. Ada yang menganggap kesuksesan berdasarkan materi yang dimiliki, ada yang melihat dari pendalaman spiritual.
Pahami ayat Al Quran satu dulu, sampaikan pada orang lain, walau hanya satu ayat. Bila Allah ridho atas penyampaian satu ayat itu, maka bersiap-siaplah melakukan perjalanan hidup dengan mendalami secara spiritual
@ Arik, berlatih menulis terus, lama-lama juga terbentuk, akan banyak inspirasi menulis sampai kewalahan... hehehe...
@ Mas Darin, komiknya keren. Gambar kadang lebih berbicara dari tulisan
@ Anugrha, membaca banyak tulisan orang lain akan memperbanyak kosa kata dan lebih mudah menyusun tulisan. Lam kenal kembali
Bener banget....mengintrospeksi diri adalah jalan terbaik....good
ReplyDeleteOya sobat blogger hebat, mari ikut berpartisipasi dalam Gerakan SEO Positif Season 2...
" Judul postingan yang negatif tapi isi postingan mengandung hal positif"....
mari kita musnahkan hal-hal negatif di dunia maya mulai hari ini..
sebarkan kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita terima...di tunggu partisipasinya...