Saat bangun dari koma
Akhir Juni 2010 aku ke Surabaya, aku janjian sama 2 temenku untuk makan siang di Galaxy Mall. Galaxy Mall penuh dengan restoran dengan menu manca negara, asyik juga, kita milih yang menunya masakan Thailand.Ada keyword yang membuat salah satu temenku cerita pengalaman koma, keywordnya adalah ikhlas. Saat aku cerita tentang buku Quantum Ikhlas yang aku baca, aku bilang "untuk Allah 1+1 bukan 2, tapi bisa 2 milyar kalo kita ikhlas".
Akhirnya temenku ini mulai cerita (tulisanku bisa agak berbeda, tapi garis besarnya sama). "Inget gak, waktu kuliah dulu komputernya suka ada bad sector. Aku pernah koma dan seharusnya otakku ada bad sectornya. Tapi begitu bangun dari koma, aku langsung nerima telpon dan nyambung bicaranya dengan klienku. Bahkan aku buka laptop, langsung ketik password dan nerusin tulisanku yang sempat tertunda".
Dia nerusin ceritanya "waktu aku koma, aku berada di bawah dalam keadaan tersiksa, menderita. Aku berkumpul dengan orang-orang yang melakukan kesalahan. Di atas, aku melihat orang-orang baik sedang berkumpul, ngobrol dan tidak bisa ngeliat yang di bawah. Aku melihat 2 pintu, satu jauh satu dekat. Akhirnya aku memutuskan menuju pintu yang jauh, merangkak, dengan susah payah. Setelah sampai di pintu, aku masuk dan ternyata aku tersadar dari koma."
Temenku mencoba menjelaskan penderitaannya saat koma begini "tau gak, kalo jempol kita tersulut api. Maka akan ada proses penyembuhan. Tapi saat aku koma, aku kena panas, kulitnya mengelupas, kulitku berganti baru lagi. Panasnya terus menerus tidak ada pemulihan, benar-benar menyakitkan".
Dan akhirnya temenku mencoba mengambil hikmah "aku sekarang gak mau lagi berbuat macem-macem. Aku bersyukur masih bisa hidup untuk memperbaiki hidupku. Dan aku semakin menyayangi istri dan anak-anakku yang telah banyak berkorban menungguiku saat aku koma".
Ini pengalaman yang luar biasa tentu saja, tidak semua orang bisa mendapatkan pengalaman seperti ini. Mungkin orang mengalami saat-saat buruk dalam hidupnya secara berbeda. Aku sendiri sudah melewati fase depresi yang dulu pernah membuatku mengalami mimpi buruk. Tapi alhamdulillah semua itu sudah berlalu...
pengalaman itu tentunya begitu mendalam buat yang mengalami. semoga belum terlambat buat saya untuk berusaha memperbaiki jalan kehidupan ini :)
ReplyDeletemas Andi, amin amin amin
ReplyDeleteWah,malam malam begini ketemu artikel yang bisa jadi bahan renungan banget neeh..semoga kedepannya,kita menjadi manusia yang lebih baik lagi... Amin
ReplyDelete@ andry sianipar. terima kasih... semoga bermanfaat...
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Ami,
ReplyDeletesetiap kesini ada kesejukan yang mengalir.
Walaupun ceritanya bikin miris, namun efek ke dalam sanubari sebagai siraman rohani untuk menguatkan keyakinan bahwa sebesar apapun perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan kelak, dan ketika pertanggungjawaban itu dalam bentuk siksaan, sungguh merupakan kepedihan yang belum pernah terbayangkan
Assalamualaikum mba.
ReplyDeleteSubhanallah, agi-pagi dapar tenungan yg ajib di hati ane nih mba.
Tiba-tiba jadi teringat sama harsi penghiaban nih saya..
Ya Allah maafkan hambabmu dan kami atas semua dosa-dosa kami.
Amin
Kadang memang hikmah itu datang saat kita bener2 'ditegur' oleh-Nya. Pengalaman yg sangat mencerahkan...
ReplyDelete@ Common cyber, sebetulnya teman saya hati2 ceritanya. dia hanya bercerita pada yg berpikiran positif. soalnya kalo diceritakan pada yg negatif langsung berontak dan membelokkan cerita ke yang dia sukai aja. apa bisnis, apa jalan2 keluar negri misalnya. Tidak semua bisa menampung cerita ini, menyimak dengan tanpa beban
ReplyDelete@ mas Darin, teguran itu bisa bermacam-macam. kayak saya di artikel Mimpi Buruk (klik di situ). sebetulnya lebih baik ditegur dengan menyakitkan di dunia daripada disiksa setelah hari akhir. dan usaha, kerja keras untuk mendekatkan diri pada Allah akan membantu kita untuk merasa tenang
membaca tuLisan ini, berarti mimpi buruk yang di maksdu pada haLaman seteLah ini adaLah mimpi buruk daLam artian yang sebenarnya yah Mbak.
ReplyDeletehehehehe...., saya baru mudeng. maaf Lho kaLo disana saLah komeng. hihihihi....