Ikhlas dan sabar

May 26, 2011 Amy 11 Comments

Aku pernah diteriakin orang sambil bilang "aku ini sudah sabaaaaaar!!!". Sebetulnya prihatin juga sih, karena seharusnya orang yang sabar itu bicaranya tenang.

Memang manusia itu diperintahkan bersyukur oleh Allah (QS. Ibrahim : 7), tapi ada kalanya ada musibah yang mengejutkan. Misalnya, kayak aku sekarang galau banget ingat waktu aku dikatain gak tau diri ngejar-ngejar cowok, jomblo sih (malu juga kalo ingat, asal ada hikmah yang bisa diambil aku critain deh).

Panjang ceritanya, yang jelas cowok ini curhat berkepanjangan sama aku. Masalah kerjaannya, keluarganya, dan yang lain pokoknya gitulah. Fisik dewasa, seumurku, tapi tingkah laku kayak ababil. Pas puasa ketemu, sama-sama puasa hanya ngobrol bareng. Dia gak mau ketemuan abis maghrib alasannya mesti temenin ibunya buka. Dan dia memutuskan gak mau ketemu aku lagi pas lebaran. Saat seharusnya umat muslim bermaaf-maafan, dia milih gak mau ketemu aku lagi. Dan paling menyakitkan dia nitip pesen ke temenku cewek kalo dia muak sama aku.

Aku kaget banget aku ngeliat dia di pengajian beberapa hari yang lalu. Bukannya apa-apa sih, sejak dia gak mau ketemu aku, banyak tuduhan aneh-aneh ke aku. Aku dikucilkan dari suatu komunitas, dan orangnya yang gak mau ketemu aku ini malang melintang di acara komunitas ini. Aku kan jadi mikir, sampe segitu teganya ya, cuman karena dia ingin aktif di komunitas, aku sampe dituduh si A begini, B begitu, pokoknya banyak deh. Gak cuman satu yang ngatain yang enggak-enggak, banyak.

Di pengajian aku aku diam aja pura-pura gak ngeliat. Tapi yang punya rumah bilang, adikku itu temen kamu sekolah dulu ya.

Akhirnya barusan aku memutuskan untuk nitip pesan ke temen pengajian, titip salam sama adiknya, soalnya ada hadits menyatakan malaikat pembawa rahmat tidak akan mau mendekati suatu kaum yang di dalamnya ada orang memutus silaturahmi. Bikin galau banget, ingat tuduhan-tuduhan banyak orang yang ditujukan padaku, sampe mikir apa gara-gara si itu ya.

Back to the topic, sabar itu memang seharusnya dengan ikhlas, ditunjukkan dengan ketenangan bukan marah-marah.

Ada hadits menyatakan bahwa orang beriman itu kalo senang bersyukur, kalo sedih bersabar, dan semuanya baik baginya (karena mendapatkan banyak pahala).

Bila sudah tenang saat bersabar, kembalilah bersyukur, karena pasti ada hikmah di balik kejadian itu.

Hikmah dari dijauhin orang, dituduh macam-macam, tentu saja aku jadi belajar bersabar habis-habisan. Menangis saat berdoa, dan belajar tentang ajaran Islam tentang kehidupan. Toh masih ada temen yang lain yang baik. Temen yang tega memusuhi menunjukkan bahwa mereka bukan orang yang berjiwa besar. Mereka seneng ngeliat orang lain jatoh dijadiin kambing hitam, tidak mau intropeksi diri.

Semoga kita bisa selalu ikhlas dan sabar saat mendapat musibah, terus segera bersyukur saat bisa mendapat hikmah pelajaran dari musibah itu...