Rumah yang indah, penghuni yang sholeh dan sholehah
Liburan tanggal merah pergantian tahun baru hijriyah ini aku main ke Bandung, ada beberapa acara yang ingin aku kunjungi. Pertama ada game sofbol di lapangan Lodaya, kedua mau mampir sebentar ke Bogor, dulu aku pernah tinggal di sana kira-kira selama 6 tahun.Aku naik kereta api Turangga, yang waktu aku beli tiketnya persis hanya tinggal 3 kursi. Sampai di stasiun, aku dijemput supir temenku SMA, dulu dia sebangku sama aku namanya Rina.
Rina ini waktu SMA karakternya sungguh bertolak belakang sama aku. Aku di sekolah tidak tertarik mendengarkan mata pelajaran, lebih suka mengikuti kegiatan ekstra kurikuler paduan suara. Atau juga aku ingin segera selesai sekolah untuk ke lapangan sofbol. Sedangkan Rina adalah tipe bintang pelajar, tidak pernah meleset dari tiga besar juara umum sekolah. Rina bercerita pada anaknya, bahwa waktu SMA aku berhasil membujuknya untuk nonton film pertama kali berjudul Karate Kid (aku sendiri malah lupa, aku nonton film waktu SMA seminggu bisa beberapa kali, hehehehe...)
Sampai di rumahnya di kawasan Bandung Timur, dari sepintas saja melihat bentuk rumahnya sudah kelihatan jelas karakter keluarga ini. Begitu masuk ke rumah, di sambut dengan tumpukan Al-Quran di meja ruang tamu yang merangkap ruang keluarga.
Ada mezzanin di atas perpustakaan, di situ adalah tempat untuk sholat dan bisa melihat ke seluruh ruangan karena dibatasi kayu-kayu vertikal (sepertinya melambangkan hubungan vertikal manusia dengan Allah subhanahu wa ta'ala).
Dan aku salut dengan keramahan dan ketulusan semua penghuni rumah. Mereka benar-benar berusaha mengikuti ajaran dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memuliakan tamu yang datang. Semua fasilitas di rumah aku boleh menggunakannya (termasuk laptop yang aku pinjam untuk menulis postingan ini).
Rumah indah ini sudah 3 kali dimuat di majalah arsitektur. Tapi yang membuat aku terkesan adalah interaksi seluruh keluarga. Di saat malam hari, tv LCD layar lebar yang merupakan satu-satunya tv di rumah ini dimatikan. Ayah membantu anak-anak mengerjakan pe-er, ibu menyiapkan makanan dan membereskan semuanya tanpa dibantu oleh pembantu.
Subhanallah, semoga Allah memberi balasan yang banyak bagi kebaikan mereka. Jazakumullah khairan katsira...
lapangan softball ... mengingatkanmu kembali pada masa lalu ...
ReplyDeleteالسلام عليكم ورØمة الله وبركاته
ReplyDelete------
Masya ALLAH..ini yg baru namanya rumah idaman,,rumahnya besar, indah, dan semakin mewah dengan sentuhan islami..
Ya Rabb,,mereka tentulah org2 yg engkau ridhoi dan cintai...
------
صَÙ„َّÙ‰ اللّÙ‡ُ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØَÙ…َّد - صَÙ„َّÙ‰ الله عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…
Subhanallah
ReplyDeleterumahnya indah
penghuninya soleh dan solehah
sungguh ideal
Membaca ceritanya aku seperti ada di rumah indah itu...
ReplyDeletewah, jadi tertarik untuk punya rumah seperti itu. hehe bukan rumahnya maksudnya tapi penghuni yang sholeh dan sholehah
ReplyDeleteRumah yang bagus apalagi kalao penghuninya ramah dan damai..
ReplyDeleteya itulah mimpi-mimpi kita atas rumah yang kita bangun, bukan hanya perabotnya yang bagus, sofa yang empuk, springbed yang mentul-mrntul, tv yang luuuebar, tapi hanya penghuninya yang berkualitas dihadapan Allah, ada senyuman kebahagian untuk menyongsong indahnya surga.
ReplyDeleteSemoga ya Allah, Amien
rumah yang bercahaya, sakinah mawaddah warrahmah itulah dambaan setiap pasangan keluarga. semua ini terbangun dari keshalihan pribadi dan keluarga dalam menegakkan setiap ajaran yang dibawa Rasulullah saw
ReplyDeletesubhanallah
@ all, terima kasih semuanya. saya terharu sampai tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi...
ReplyDeletembak, salah tidak kalau kita iri dengan semua itu?
ReplyDelete