Kenapa menulis itu perlu?
Buat aku pribadi, pikiran yang lalu lalang di otak harus diurai. Dan bila diurai dengan baik melalui tulisan maka legalah diriku. Tapi itu aku loh, gak tau yang lain...Dari sekian banyak motivasi yang ada kenapa kita harus menulis (quote ini, quote itu... wah aku gak pernah ngumpulin quote blas, gak ngaruh kali ya).... menurutku adalah saat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mendapat wahyu pertama kali. Malaikat Jibril mendekapnya sambil mengatakan "iqro'...". Manusia diperintahkan Allah itu untuk membaca, dan yang dibaca adalah tulisan.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama. Andai aku bisa, aku mau membuat masjid, dan ditulis masjid ini didirikan oleh Ratnawati Utami (wah, mengkhayal banget). Soalnya gak mampu membuat masjid, jadinya aku membuat tulisan saja. Pertama di coretan, dipublish di internet, dan kelak dicetak sebagai kenang-kenangan untuk anak cucuku kelak.
Jadi, tulisan akan bisa menjadi kenang-kenangan saat umur kita bertambah. Akan jadi pembicaraan anak cucu saat dunia semakin tua untuk mengenang saat lalu.
Aku rasa semua suka nulis kok, dimulai dari menulis no hape gebetan baru. Atau sobatku menulis sms buatku "Mi, ngumpul yuk di Balcony Ambarrukmo Plaza..."
Aww, wah mangstab
ReplyDeletebelum 5 menit komentar di silet sudah muncul ide baru. salute
bahwa bisa jadi dengan menulis merupakan ladang amal kita kelak jika tulisan kita bermanfaat bagi orang lain
Saya pikir ini siapa, ternyata pak Djangan Pakis berubah menjadi Sapi Jantan. ini ceritanya nulisnya sambil lari-lari, lagi kerja bakti di sekolah (libur tanggal 8-20 Nov) kepikiran sama 2 hal itu. Pas makan siang nyempetin nulis. Kalo nulis uneg2 itu gampang, yang sulit yang mesti pake quote indah2 dan referensi yang panjang. Betul???
ReplyDeletefotonya sama siapa aja tuh mbak ??
ReplyDeleteJohn, gak nyambung ah. Ini kelompok ibu-ibu pembela negara, ngomongin negara supaya negeri ini adil, makmur, aman, damai dan sejahtera
ReplyDeletenulis itu perlu. perlu! perlu! perlu! (saya ulangi sampai 4 x). karena ilmu itu akan dikemanakan jika orangnya telah tiada??? hanya tulisanlah yang mengenang... hanya tulisanlah yang bisa 'berjelajah' ke mana-mana. tapi, btw, follow back ya! byr anda tw kelemahan saya dalam setiap tulisan saya yang update. sehingga anda dapat memberikan masukan-masukan yang bisa saya jadikan refleksi untuk menjadi best of the best
ReplyDeleteudah saya follow kok mas... dan, wah, tersanjung banget nih disuruh komen... tx atas kepercayaannya bro...
ReplyDeleteya betul, menulis untuk mengurai makna. saya sepakat.
ReplyDeletedi awaLi dengan membaca, sesuai dengan yang sudah tersurat dan tersirat. seteLah itu adaLah menuLis, secara umum membaca dan menuLis bukan berarti di apresiasikan dengan menorehkan angka ataupun huruf. sikap sehari-hari pun daLam menyimak dan meLakukan sesuatu bisa dikatakan sebagai membaca dan menuLis.
ReplyDelete@ pak Fadly, semakin banyak nulis, semakin banyak informasi masuk ingin diurai. Tapi sekali-sekali juga butuh refreshing dong ya... ngeliat alam ato berolahraga. Tapi kok ya kadang2 sambil jalan2 ngempet pengen nulis kalo ngeliat sesuatu yang menarik hehehe.
ReplyDelete@ om rame, saya pikir sebetulnya mudah untuk menulis asal jujur saja. mungkin yang perlu dibenahi supaya runtut dan jelas ditangkap yang membacanya, itu saja. jadi menulis itu di blog buat saya menyenangkan, walau ada yang tidak suka. kalo saya pasang di status fesbuk postingan terbaru saya, gak banyak yang baca dari sekian banyak teman2 saya, bahkan kakak dan adik saya sendiri. saya pikir orang hanya membaca yang mereka butuhkan saja, tapi sesama blogger bisa respek karena bisa empati
memang demikian, pada umumnya hanya membaca yang dibutuhkan aja. tetapi biLa di kaji Lebih daLam, secara di sangka atau tidak yang tidak dibutuhkanpun bisa menjadi suatu kebutuhan. yakni, memiLiki pengetahuan baru yang sebeLumnya diketahui.
ReplyDeleteyah, tapi namanya manusia memiLiki cara pandang masing-masing. hehehehe....