Kosmetik Virgin Natural

July 25, 2012 Amy 35 Comments

Aku mengunjungi ke distributor utama kosmetik Virgin Natural di jalan Bantul Jogja. Selain produknya dari bahan alami, kalo beli banyak harganya bisa murah.

Ibu Farida demikian nama beliau, bercerita tentang putri satu-satunya yang memilih sekolah sendiri di daerah Jawa Timur, boarding school, tepatnya sebuah pesantren. Keinginan putrinya sendiri untuk bersekolah di situ.

Panjang kisahnya, aku ngobrol lama kalo ditulis sampai berjilid-jilid.

VCO
Dari proses VCO atau Virgin Coconut Oil, kelebihannya, manfaatnya, bila dikonsumsi atau dioleskan ke kulit. Pabriknya dimana, proses perijinannya. Bagaimana meracik kosmetik. VCO mempunyai rantai molekul yang pendek, sangat menyehatkan bila dikonsumsi dan bila dioleskan ke kulit akan meresap jauh ke dalam kulit serta memperbaiki kondisi kulit.

Susu kambing
Setelah Merapi meletus dikembabangkan lagi pertanian, perkebunan dan peternakan di lereng Merapi. Kenapa produk kosmetik menggunakan susu kambing, dan kenapa mengambil dari Turgo. Karena susu kambing mempunyai kandungan yang lebih berkhasiat dibanding susu sapi dan lebih mudah diserap tubuh. Di daerah Turgo penduduknya sudah sangat memahami caranya beternak, sehingga dari merawat ternak, memberi makan, membersihkan kotoran tidak perlu banyak dilatih lagi. Banyak investor susu kambing malah berasal dari luar Jawa. Bu Farida memilih peternak yang memberi makan ternaknya dengan daun-daunan bukan konsentrat. Sabun yang dibuat dengan kandungan susu kambing bisa menyembuhkan eksim menahun dan penyakit kulit psoriasis bila digunakan secara rutin.

Masih banyak lagi yang dibicarakan, tentang membedakan madu asli dan palsu, beras organik, manajemen perusahaan, mental yang kuat sebagai pengusaha dan mindset untuk selalu positif tidak patah semangat. Dan tentang halal haram dari produk yang kita makan serta bahaya kosmetik perawatan yang menawarkan kulit indah dalam waktu singkat. Bila punya wajah berjerawat atau masalah kulit, tidak hanya dengan menggunakan perawatan dari luar, pola makan mesti diubah. Hindari gula putih, gorengan, pengawet, pewarna dalam makanan.

Saran yang paling mengena dari bu Farida adalah merubah mindset. Beneran, ada komentar dari temenku saat aku cerita tentang pola makanku yang berusaha sehat katanya "ngapain menyiksa diri, hidup cuman sekali". Bayangkan saja gorengan pinggir jalan itu tidak sehat, mi instan sangat tidak sehat, minuman manis juga. Andai duitku banyak aku juga pengen mengkonsumsi serba organik, tapi akhirnya aku makan apa saja selama tidak berlebihan dan sesuai kemampuanku dan kemampuan yang traktir (maklum sering dibayarin makan, hehehe).

Ada yang mau jadi pengusaha? Menurut bu Farida
- mesti selalu berinovasi
- siap mental saat ada masalah
- mengatasi klien yang bergaya wah tapi ditagih tidak mau membayar
- mengurus perijinan yang kadang berbelit-belit
- menguasai pangsa pasar yang dibidik
dan lain-lain...

Semoga bermanfaat.