Meminta maaf, hal sederhana yang mempermudah hidup kita
Aku pernah suatu ketika marah sekali pada seseorang. Aku anggap dia telah merampok barang-barang pemberian bapakku, dan dia telah mengaku-aku itu jadi miliknya secara sepihak. Kakakku mengajak aku ke sana, menyuruh aku minta maaf padanya, dan itu situasi yang benar-benar penuh emosi. Aku minta maaf dengan ekspresi geram, jarak jauh. Sudah jelas dia yang salah, kok aku masih dipaksa untuk minta maaf, menurutku saat itu.
Perjalanan waktu membuatku berubah pikiran. Ada hukum sebab akibat menyertai dari semua perbuatan. Baik itu perbuatan baik maupun perbuatan jahat. Tindakan penzaliman dengan mengambil hak orang lain yang diaku sebagai miliknya, akan membuatnya sengsara selama sisa hidupnya. Belum lagi hukuman di akhirat. Kita lihat saja kasus Gayus Tambunan, Nazaruddin dan terakhir Nunun Nurbaiti yang barusaja tertangkap. Mereka adalah kasus koruptor kelas kakap konon uang yang diselewengkan sudah skala Milyar, bahkan Trilyun kali ya. Seumur hidup mereka semenjak ketauan menyelewengkan uang sejak ini tidak akan pernah tenang. Apalagi bila ngotot gak mau ngaku salah, demi NAMA BAIK, hmmm... biarpun Nunun sekarang pakai kerudung, pasti dia gak ngerti tentang pemahaman Islam yang benar, apa itu makna TAUBAT.
Ngomongin koruptor apakah termasuh GHIBAH? Yang seperti memakan bangkai saudara sendiri? Aku pernah baca, membicarakan seseorang berakhlak buruk yang melakukan hal kurang benar bukan ghibah, beda halnya bila membicarakan sesuatu untuk menghina seseorang berakhlak baik. Katakanlah Qarun, seseorang yang sangat kaya raya tapi sombong tidak mau berzakat. Qarun dijadikan simbol manusia lupa diri, harta kekayaannya malah menjadikannya serakah. Kita sebagai muslim boleh membicarakan Qarun kapan saja agar terhindar dari perbuatan itu. Harta terpendam bahkan disebut harta karun untuk mengingatkan manusia akan sikap Qarun yang dilaknat Allah.
Manusia pasti pernah salah, aku sendiri juga merasa begitu. Proses pembelajaran hidupku telah membuatku berpikir, biarkan orang-orang memperlakukanku secara tidak adil, dari mereka aku jadi dipermudah untuk proses taubatku. Kejadian yang terjadi selama jadi blogger, yang sempat membuatku gelisah berhari-hari karena beberapa sobat berbeda pemahaman, sama-sama ngotot, aku mencoba mengakhiri dengan permintaan maaf, endingnya gak enak banget. Tapi untung saja aku sudah sempat minta maaf, dan permintaan maafku tidak direspon oleh mereka ini. Tidak hanya satu loh, bahkan aku bisa menyebut ada lebih dari 5 blogger. Selama minta maafku tidak direspon oleh mereka berarti mereka ada dendam kesumat padaku. Di mata mereka aku ini penjahat kali, dengan alasan begini begitu, aku pernah membaca blog mereka, atau tweet, atau juga status fesbuk.
Bagaimanapun juga manusia berproses, aku juga pernah dalam posisi gak mau memaafkan. Tentunya waktu itu karena aku merasa, loh, sudah jelas aku yang benar, ini bukti-buktinya, kurang apalagi kok ngotot gak ngerasa salah. Jadi apapun yang terjadi, aku berusaha memaafkan mereka-mereka ini baik blogger maupun non blogger. Islam yang mengajarkan manusia untuk selalu memaafkan. Soal akhirnya mereka mengalami teguran, atau mungkin aku yang salah sehingga aku yang ditegur Allah, yang penting kita berusaha mempermudah urusan dunia akhirat. Jangan biarkan mereka merusak urusan lain yang lebih penting di depan mata kita.
Sebagai manusia yang belajar untuk lebih dewasa, lebih bijak, bisa mengontrol emosi, meminta maaf pada siapapun itu penting agar hati kita lebih bersih. Untuk kasus yang beresiko tinggi, minta maaf dari jarak jauh sajalah. Islam mengajarkan kita untuk memaafkan pada siapapun, sekalipun yang menyakiti hati kita. Tapi bukan berarti setelah memaafkan kita bergaul dengan orang yang kelakuannya kurang baik, tetap pilih-pilih yang bisa mengingatkan dalam kebaikan.
Bertaubat, intropeksi diri, minta maaf dan sanggup memaafkan orang lain, adalah proses manusia untuk lebih matang, tenang, bijak, berproses menjadi lebih baik di mata Allah. Bila Allah telah ridha dengan kita, Insya Alllah hidup kita akan dimudahkan...
Sumber gambar dari sini
Akhir akhir ini postingannya kok seputar mohon maaf ya? emang kenapa?
ReplyDeleteSelamat berhari minggu..
@Masbro gak papa. soalnya blogku ini untuk belajar Islam. Jadi kalo kadang chat bertukar pikiran hal sensitif soal agama sering banyak perbedaan ujung-ujungnya berantem.
ReplyDeleteMasbro, semua tulisan ini banyak yang muncul gitu aja. Bahkan ini aku tulis sebelum naik sepeda ke lapangan ketemu teman-teman membahas acara klub mau ke Bali. Eh, di lapangan masih ditawarin tahun baruan nanti rafting di sungai.
Sekedar menyempatkan diri untuk bicara kebenaran. Dan memang Islam sendiri berbeda-beda pelaksanaannya. Ada yang beranggapan mesti pake jilbab, tp Quraish Shihab malah beranggapan yang penting baju, sikap sopan tidak pake jilbab gpp. Atau ada yang make kerudung kelihatan rambutnya.
Apapun. Apapun, biar beda tetap saling hargai. Kalo yang muslim melakukan kesalahan karena tidak mengamalkan ajaran Islam yang benar pasti ada teguran, dan ada proses agar menjadi muslim yang lebih baik.
Islam itu indah, saling menghargai, saling mendoakan, saling mengingatkan. Tapi ada beberapa oknum yang memilih bersikap melecehkan, memusuhi yang tidak sepaham.
Ah... Masbro pasti lebih paham tentang itu, saya sih masih belajar...
memang sebagai manusia sepatutnya lah kita saling memaafkan
ReplyDeletesaling memaafkan itu baik. tapi masalahnya gengsi seseoranglah yg buat kata maaf tak terucap.
ReplyDeleteSayangnya tak semua orang dapat dengan mudah meminta maaf dan memberi maaf ya mbak?
ReplyDeletememaafkan itu sulit kalau dibilang sulit, mudah kalau dianggap mudah, ya kan mbak..!
ReplyDeletewalau terkadang agak berat....tapi insyaAlloh dgn kelapangan serta keikhlasan hati, kita akan mudah menerima maaf dari seseorang...
ReplyDeletesalam kenal dan salam persahabatan !
yg pasti dengan memaafkan kita bisa tidur nyenyak malam harinya.... hehehe
ReplyDeleteMeminta maaf, memang terlihat sederhana. Sulit untuk dipraktekan, tapi ini cuma berlaku bagi orang yang kurang terbiasa untuk saling memaafkan.
ReplyDeleteJika sudah terbiasa, maka apapun permasalahan akan cepat selesai. Sama seperti bersedekah, awalnya takut rugi namun jika dibiasain akan mulai lahirlah rasa keiklhasan.
Salam kenal ya mbak ami.. :)
memberi maaf itu susah loh, butuh kebesaran hati
ReplyDeleteYa, hidup manusia itu berproses. Setuju dengan ini.
ReplyDeleteSemua masalah yang menimpa kita adalah proses pembelajaran. Kalau kita sukses dalam proses itu, maka kita akan menjadi manusia dengan jiwa yang besar dan mudah memaafkan. :)
meminta maaf dan memberi maaf adalah salah satu hal yg sangta susah dilakukan tetapi sangat mulia. :)
ReplyDeletememberi maaf orang yg luar biasa menurut saya, udah merasa tersakiti atau sejenisnya, tapi dia sanggup memaafkan dgn ikhlas, hmm.. semoga saya bisa ^^
ReplyDeleteminta maaf memang tidak mmperbaiki masa lalu, tapi bisa buat masa depan lebih baik ;)
salam kenal mbak...
ReplyDeletesaya pernah mengalami hal yang sama yakni susah untuk memaafkan. Saya sependapat...untuk berproses menjadi manusia yang lebih dewasa...akhirnya kita bisa memaafkan kesalahan orang.
meminta maaf dan berterimakasih memang sepertinya sederhana... namum memang memiliki dampak yang besar... tentu saja kalau dilakukan dengan tulus hati...
ReplyDeletenice post...
oh yah... jangan lupa mampir ke blog TK yah... TK baru lounching brand baru dan ada giveaway nya... silakan mampir...
http://tom-kuu.blogspot.com/2011/12/new-brand-tom-kuu-presents-care-to-be.html
sebenernya sayang banget yaa.. ia berkorban nyawa untuk anggota dewan buncit yang bahkan tidak memikirkan kesejahteraan kita... :(
ReplyDeletekatanya sih gitu mbak,korupsi juga termasuk ghibah,,
ReplyDeletedan meminta maaf terlebih dulu itu lebih mulia di hadapan Allah,,