Meminta maaf, hal sederhana yang mempermudah hidup kita

December 11, 2011 Amy 17 Comments



Aku pernah suatu ketika marah sekali pada seseorang. Aku anggap dia telah merampok barang-barang pemberian bapakku, dan dia telah mengaku-aku itu jadi miliknya secara sepihak. Kakakku mengajak aku ke sana, menyuruh aku minta maaf padanya, dan itu situasi yang benar-benar penuh emosi. Aku minta maaf dengan ekspresi geram, jarak jauh. Sudah jelas dia yang salah, kok aku masih dipaksa untuk minta maaf, menurutku saat itu.

Perjalanan waktu membuatku berubah pikiran. Ada hukum sebab akibat menyertai dari semua perbuatan. Baik itu perbuatan baik maupun perbuatan jahat. Tindakan penzaliman dengan mengambil hak orang lain yang diaku sebagai miliknya, akan membuatnya sengsara selama sisa hidupnya. Belum lagi hukuman di akhirat. Kita lihat saja kasus Gayus Tambunan, Nazaruddin dan terakhir Nunun Nurbaiti yang barusaja tertangkap. Mereka adalah kasus koruptor kelas kakap konon uang yang diselewengkan sudah skala Milyar, bahkan Trilyun kali ya. Seumur hidup mereka semenjak ketauan menyelewengkan uang sejak ini tidak akan pernah tenang. Apalagi bila ngotot gak mau ngaku salah, demi NAMA BAIK, hmmm... biarpun Nunun sekarang pakai kerudung, pasti dia gak ngerti tentang pemahaman Islam yang benar, apa itu makna TAUBAT.

Ngomongin koruptor apakah termasuh GHIBAH? Yang seperti memakan bangkai saudara sendiri? Aku pernah baca, membicarakan seseorang berakhlak buruk yang melakukan hal kurang benar bukan ghibah, beda halnya bila membicarakan sesuatu untuk menghina seseorang berakhlak baik. Katakanlah Qarun, seseorang yang sangat kaya raya tapi sombong tidak mau berzakat. Qarun dijadikan simbol manusia lupa diri, harta kekayaannya malah menjadikannya serakah. Kita sebagai muslim boleh membicarakan Qarun kapan saja agar terhindar dari perbuatan itu. Harta terpendam bahkan disebut harta karun untuk mengingatkan manusia akan sikap Qarun yang dilaknat Allah.

Manusia pasti pernah salah, aku sendiri juga merasa begitu. Proses pembelajaran hidupku telah membuatku berpikir, biarkan orang-orang memperlakukanku secara tidak adil, dari mereka aku jadi dipermudah untuk proses taubatku. Kejadian yang terjadi selama jadi blogger, yang sempat membuatku gelisah berhari-hari karena beberapa sobat berbeda pemahaman, sama-sama ngotot, aku mencoba mengakhiri dengan permintaan maaf, endingnya gak enak banget. Tapi untung saja aku sudah sempat minta maaf, dan permintaan maafku tidak direspon oleh mereka ini. Tidak hanya satu loh, bahkan aku bisa menyebut ada lebih dari 5 blogger. Selama minta maafku tidak direspon oleh mereka berarti mereka ada dendam kesumat padaku. Di mata mereka aku ini penjahat kali, dengan alasan begini begitu, aku pernah membaca blog mereka, atau tweet, atau juga status fesbuk.

Bagaimanapun juga manusia berproses, aku juga pernah dalam posisi gak mau memaafkan. Tentunya waktu itu karena aku merasa, loh, sudah jelas aku yang benar, ini bukti-buktinya, kurang apalagi kok ngotot gak ngerasa salah. Jadi apapun yang terjadi, aku berusaha memaafkan mereka-mereka ini baik blogger maupun non blogger. Islam yang mengajarkan manusia untuk selalu memaafkan. Soal akhirnya mereka mengalami teguran, atau mungkin aku yang salah sehingga aku yang ditegur Allah, yang penting kita berusaha mempermudah urusan dunia akhirat. Jangan biarkan mereka merusak urusan lain yang lebih penting di depan mata kita.

Sebagai manusia yang belajar untuk lebih dewasa, lebih bijak, bisa mengontrol emosi, meminta maaf pada siapapun itu penting agar hati kita lebih bersih. Untuk kasus yang beresiko tinggi, minta maaf dari jarak jauh sajalah. Islam mengajarkan kita untuk memaafkan pada siapapun, sekalipun yang menyakiti hati kita. Tapi bukan berarti setelah memaafkan kita bergaul dengan orang yang kelakuannya kurang baik, tetap pilih-pilih yang bisa mengingatkan dalam kebaikan.

Bertaubat, intropeksi diri, minta maaf dan sanggup memaafkan orang lain, adalah proses manusia untuk lebih matang, tenang, bijak, berproses menjadi lebih baik di mata Allah. Bila Allah telah ridha dengan kita, Insya Alllah hidup kita akan dimudahkan...

Sumber gambar dari sini

17 comments: